Tingkatkan Pemahaman tentang Konservasi, Mahasiswa UGM Buat Boneka Edukasi Konservasi Berbasis Teknologi Informasi

270

Baca juga: KAGAMA NTB Serahkan Bantuan untuk Keluarga Pasien Covid-19 di RS Patut Patuh Pacu Lombok Barat

Mereka akhirnya mencetuskan gagasan dengan memaparkan materi edukasi melalui media boneka satwa.

Lewat program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan (PKM-K) UGM 2021, kelima mahasiswa tersebut mulai memproduksi boneka edukasi konservasi ini.

“Boneka ini merupakan boneka edukasi konservasi satwa endemik langka pertama di tanah air yang dilengkapi dengan teknologi informasi.”

“Selain memberikan gambaran fisik satwa dalam bentuk boneka dan menambahkan teknologi Augmented Reality, boneka ini juga menunjukkan materi edukasi di dalam website berupa artikel dan video singkat yang mudah di pahami,” ujar Rendy Nu’man Pradana mahasiswa Fisika UGM angkatan 2019, kepada Kagama belum lama ini.

Boneka edukasi tersebut, kata Rendy, dilengkapi dengan kartu AR dan kartu QR edukasi yang dikaitkan pada boneka.

Di dalam kartu berisikan informasi mengenai berbagai fakta unik terkait konservasi satwa di Indonesia baik melalui Aplikasi maupun website.

“Ketiga boneka ini dirancang mengenakan scarf yang bertuliskan #Save Forest #Save (Nama Satwa Endemik),” imbuhnya.

Baca juga: KAGAMA Karanganyar Salurkan Bantuan Peti Mati untuk RSUD Karanganyar

Sementara itu, pada bagian leaflet terdapat dua halaman, yaitu pada halaman depan menjelaskan produk, dan pada halaman dalam menjelaskan tentang konservasi satwa tersebut.

“Ates yang merupakan representasi dari owa jawa melambangkan hewan endemik dari jawa yang terancam punah sedangkan Lagus dan Thera merepresentasikan hewan endemik dari papua dan sumatera yang juga terancam punah yaitu kanguru pohon dan harimau sumatera,” jelas Rendy.

Rendy berujar, produksi Boneka Fansa ini bekerja sama dengan produsen boneka di Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga mendukung perekonomian lokal.

Untuk pemasaran produk boneka Fansa ini, dilakukan secara online dan offline.

Pemasaran secara online dengan memanfaatkan media sosial, kanal berita dan marketplace seperti Shopee dan Tokopedia.

Sedangkan pemasaran secara offline dilakukan dengan menawarkan produk secara langsung kepada calon pembeli. (Th)

Baca juga: KATGAMA Keliling Daerah Bantu Penanganan Covid-19 dan Percepat Vaksinasi