Cerita Sekda Purworejo Kuliah di Fakultas Sastra Sambil Bertani di Kampung

1537
Hal lain yang disyukuri oleh Said kala menjadi mahasiswa di UGM adalah dapat membantu orang tua yang berprofesi sebagai petani. Foto: Th
Hal lain yang disyukuri oleh Said kala menjadi mahasiswa di UGM adalah dapat membantu orang tua yang berprofesi sebagai petani. Foto: Th

KAGAMA.CO, PURWOREJO – Menjadi mahasiswa di UGM sebelumnya tak pernah ada dalam benak Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo, Drs. Said Romadhon, M.M.

Pasalnya, dirinya dulu mempersiapkan diri untuk menjadi seorang guru, ketika masih duduk di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Purworejo (Sekarang SMA Negeri 7 Purworejo).

Said bertutur, minatnya untuk mendaftar ke Kampus Kerakyatan datang ketika ada ajakan dari sang Kepala Sekolah.

Ditemui di ruang kerjanya, di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Purworejo, Said bercerita sang kepala sekolah kala itu berencana mendaftarkan anaknya ke UGM.

Sebagai ketua asrama, pada saat itu, Said diajak untuk turut serta mendaftarkan diri ke UGM.

“Jadi, justru saya tidak sengaja mendaftar ke UGM, karena diajak oleh kepala sekolah yang akan mendaftarkan anaknya,” ucap pria asal Kecamatan Bayan, Purworejo ini

Namun demikian, lantaran berasal dari SPG, hanya dua program studi yang dapat dipilihnya, yaitu Filsafat dan Sastra Indonesia.

Baca juga: Kapgama Berikan Bantuan Protein Hewani kepada Masyarakat Terdampak Covid-19

Bak gayung bersambut, Said kemudian masuk sebagai mahasiswa program studi Sastra Indonesia pada tahun 1983.

Mahasiswa Bahasa, Hobi Bertani

Hal lain yang disyukuri oleh Said kala menjadi mahasiswa di UGM adalah dapat membantu orang tua yang berprofesi sebagai petani.

Semua adiknya berkuliah di tempat yang berbeda-beda. Sehingga, sebagai anak tertua, Said merasa bertanggung jawab untuk membantu di sawah.

Selain itu, jadwal kuliah yang hanya berada di hari Selasa hingga Kamis membuatnya semakin leluasa untuk membantu orangtua.

“Saya sebenarnya lebih banyak nglaju, untuk membantu bapak dan ibu memenuhi kebutuhan kuliah.”

“Kalau kuliah di Gadjah Mada kan misalnya berangkat pagi sekali, sore masih dapat menyiapkan untuk keesokan hari,” ungkap pria yang pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Bappeda Kabupaten Purworejo ini.

Kegemarannya dalam bertani kemudian membawanya menjadi sosok yang lebih tangguh, terutama ketika menghadapi dunia kerja.

Baca juga: KAGAMA Siapkan Peti Mati Gratis untuk Penanganan Covid-19 di Solo Raya