Agus Himawan, Anak Madrasah yang Memilih Kuliah di Kampus Umum

827
Sebagian orang tua kadang kala mempunyai presepsi yang berbeda dengan anaknya saat harus memilih jurusan di universitas. Foto: Venda
Sebagian orang tua kadang kala mempunyai presepsi yang berbeda dengan anaknya saat harus memilih jurusan di universitas. Foto: Venda

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Sebagian orang tua kadang kala mempunyai presepsi yang berbeda dengan anaknya saat harus memilih jurusan di universitas.

Pengalaman ini juga dialami oleh Dr. Agus Himawan, M.Ag. Untungnya, salah seorang kerabatnya berhasil meyakinkan orang tua Agus.

Terlahir dari keluarga yang bekerja di Kementerian Agama, membuat masa depan Agus sudah diplot.

Sejak kecil hingga remaja, ia menghabiskan waktu belajarnya di Madrasah.

Pun, ketika lulus dari Madrasah Program Khusus di Solo, Agus diminta masuk ke Fakultas Syariah IAIN agar bisa menjadi suksesor ayahnya di KUA.

Agus rupanya menolak permintaan tersebut. Kata Agus, ia ingin belajar teologi secara ‘lebih rasional’.

Oleh sebab itu, masuk ke jurusan filsafat di universitas umum adalah pilihan yang ideal.

Baca juga: Gandeng Istri Gubernur Sulut, KAGAMA Manado Bagikan Ribuan Masker untuk Lansia

Tentu saja, pilihan ini awalnya ditolak oleh orang tua Agus. Untungnya, kakak dari orang tua Agus berhasil melakukan lobi.

“Pakde membela saya di depan orang tua. Dia bilang, gak papa belajar di sekolah umum kalau sebelumnya sudah di madrasah.”

“Kata beliau dengan latar belakang (sebagai anak madrasah) saya akan lebih didengarkan kalau bicara persoalan agama kalau dibanding alumni sekolah umum,” kenang Agus.

Masuk ke Filsafat UGM sejak tahun 1993, tidak membuat Agus meninggalkan aktivitas keagamaan.

Di masa kuliah ia aktif menjadi anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jama’ah Shalahudin dan Keluarga Muslim Filsafat.

Akan tetapi, ia mengaku tidak terlalu aktif di 2 organasisasi tersebut, sebab waktunya sudah dihabiskan untuk ngaji di Pondok Pesantren Budi Mulia.

“Saya banyak menghabiskan waktu di Pondok. Alumninya banyak yang jadi dosen UGM. Salah satunya Pak Suadi, Wakil Dekan Pertanian,” ujar Agus.

Baca juga: Satu-satunya Cara yang Bisa Dilakukan Agar Tidak Merasa Cemas pada Covid-19