Satu-satunya Cara yang Bisa Dilakukan Agar Tidak Merasa Cemas pada Covid-19

500

Baca juga: Ada yang Hilang dari Kuliner Klebengan

“Jadi, mutlak protokol kesehatan ini menjadi syarat utama untuk mencegah kita nggak terkena Covid, juga mencegah supaya kita nggak cemas terhadap Covid itu sendiri,” contohnya.

Selain itu, kata Anisa, pikiran juga perlu diberi asupan yang bergizi. Seperti halnya makanan yang bergizi untuk tubuh.

Pikiran, kata Anisa, diberi nutrisi melalui indera. Yakni lewat mata, hidung dan telinga.

Hal-hal yang masuk ke dalam indera, kata Anisa, harus diseleksi. Sebagaimana saat menyeleksi makanan tidak sehat yang hendak kita makan.

“Jadi, hal-hal yang misalnya negatif nggak usah didengerin. Inilah satu-satunya cara yang bisa kita lakukan, karena ada banyak hal yang nggak bisa kita kontrol,” tandasnya.

Selanjutnya, Anisa membagi tips untuk mengatasi kecemasan dengan melakukan Grounding.

Anisa menjelaskan, grounding adalah kondisi membumi dengan memaksimalkan sensasi inderawi.

Caranya, kata Anisa, begitu merasa cemas setingkat apa pun, segera lakukan kelima hal ini.

Yakni cara 54321. Pertama, 5 yaitu melihat 5 hal di sekitar kita. Hal ini berguna untuk menstimulasi otak supaya tidak berpikir ke mana-mana.

Baca juga: KAGAMA Keluarkan 6 Imbauan Peningkatan Kewaspadaaan atas Tingginya Laju Penularan Covid-19

“Ayo lihat 5 hal. Kemudian bisa ditulis dengan bolpoin atau diucapkan saja,” jelasnya.

Kemudian, kata Anisa, 4 adalah menyentuh 4 hal yang ada di sekitar. Rasakan tekstur indera perabanya. Supaya pikiran tidak ke mana-mana.

Anisa berujar, orang yang mengalami kecemasan, inderanya seperti terkunci. Cara 4 ini untuk melatih supaya indera tetap aktif.

“Kemudian 3, apa yang kita dengarkan, indera pendengaran. Dengar suara apa saja, ambulan, lift, bunyi, HP,” contohnya.

Selanjutnya adalah 2, yakni mengaktifkan indera penciuman. Anisa menganjurkan untuk mencari suatu bau.

Misalnya bau masakan, bau parfum, atau bahkan bau pakaian sendiri.

“Yang terakhir, 1 adalah mencicipi, indera perasa. Inilah cara kita membumikan diri kita dari imajinasi-imajinasi yang menakutkan.”

“Ngicipin apa pun. Kalau ada yang diminum, diminum. Kalau di jalan, lift, bawalah permen. Rasakan sensasi inderawinya.”

“Kita kenali sekitar kita supaya kita lebih merasakan secara realistis, di sini, sekarang. Ini adalah gabungan semuanya. Dirasakan, nyata apa enggak, imajinasi apa enggak. Dan kita rasakan body awarneses,” ujarnya.

Anisa mengatakan, jika seseorang sedang merasa cemas, sadarilah tentang tubuh sendiri. Sadari tentang 5 sensasi inderawi.

Hal itu merupakan cara mengalihkan pikiran kita terhadap imajinasi-imajinasi atau negatif thingking yang menghantui, yang mengganggu pikiran.

“Setelah itu kita berterima kasih kepada Tuhan. Kita serahkan kepada Tuhan, iklaskan apa yang terjadi berikutnya, detik berikutnya, bukan hanya besok, setelah detik ini pun kita nggak tahu.”

“Kita serahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Itu adalah self-healing yang bisa kita lakukan,” ujarnya.

Harapannya, kata Anisa, kita bisa meraih hapines supaya di sela-sela sulitnya kehidupan saat ini, walaupun ada saatnya kita panik, cemas, hidup itu selalu bergelombang.

Tapi, kata Anisa,kita perlu mengupayakan kegembiraan. happines adalah skil, bisa dilatih.

Kita sendiri yang harus menciptakan kegembiraan, kita nggak bisa menunggu orang lain menggembirakan kita, membahagiakan kita,” pungkasnya.

Acara yang dibuka oleh Ketua II PP KAGAMA Bambang E. Marsono ini juga menghadirkan Dwi Sutarjantono sebagai narasumber. Dwi merupakan penulis, dosen dan seorang mind programmer. (Th)

Baca juga: KAGAMA Balikpapan Bagikan Paket Makanan Bergizi untuk Para Petugas Penanggulangan Covid-19