Satu Hal yang Tidak Boleh Hilang dalam Kemajuan Teknologi Revolusi Industri 4.0

550

Baca juga: PP Kagama Luncurkan Portal Karier dan Pengembangan Diri untuk Siapkan SDM Unggul

Perusahaan tersebut bukan lagi menjadi sebuah universitas yang selalu bertumbuh.

“Kalau kerajaan, artinya semua orang menyelamatkan dirinya, tidak mampu mendukung transformasi digital ini. Jadi percuma.”

“Jadi aset terbesarnya adalah analog atau manusia itu sendiri.”

“Karena dalam proses digitalisasi, person yang ada di dalamnya yang mampu membantu kontribusi, serta bagaimana dalam sektor kerja kita mampu beradaptasi,” jelasnya.

Selain itu, Analisa menilai pentingnya mindset seseorang untuk terus bisa berevolusi menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Pasalnya, betapa pun teknologi tiu canggih, mindset yang dibutuhkan adalah bagaimana perusahaan menguatkan mental para pekerjanya.

Mental yang dibangun adalah teknologi bukanlah untuk menggantikan peran manusia.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Pertanda Baik bagi Petani Lokal?

Menurut Analisa, human touch akan membuat manusia terbantu oleh teknologi.

“Artinya, kita yang harus upgrade kemampuan diri kita untuk mampu agile and inovate mengahadapi apa pun disrupsi ke depan.”

“Aset terbesarnya dari perusahaan itu bukannya teknologi saja. Tapi kultur yang dibangun. People yang ada di dalamnya,” tegasnya.

Analisa berujar, mental yang sehat bukan melulu tentang halusinasi, atau depresi yang sering kita dengar.

Tetapi kondisi mental seseorang yang mampu secara sadar melakukan peran dan tugasnya sehingga mampu berkontribusi.

“Kalau di dalam industri kita masih muncul kultur-kultur yang nggak sehat, tidak mendukung, bagaimana kita memiliki people yang mampu untuk bisa beradaptasi sama perubahan? Bisa agile dengan cepat dan berinovasi?”

“Jadi saya yakin, inilah saatnya kita menyiapkan diri kita.”

“Ayo kita sama-sama dukung program apa pun di setiap sektor industri anda hari ini, di lingkungan terkecil kita dimulai dari keluarga, menguatkan mental secara softskill maupun hardskill,” pungkasnya.

Acara peluncuran dan seminar tersebut dibuka oleh Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan RI) dan Rektor UGM Panut Mulyono.

Selain itu juga hadir Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan RI) sebagai Keynote Speaker; dan narasumber yakni Anwar Sanusi (Wakil Ketua Umum II/ Sekjen Kemnaker RI); dan Ratri Sryantoro Wakeling (Wakil Dirut PT Hotel Sahid Jaya Tbk/ Anggota DPN Digital Ekonomi APINDO). (Th)

Baca juga: Ganjar Ajak Masyarakat Tidak Kendor Lawan Covid-19