Hal Ini Perlu Dilakukan Agar Perusahaan Tidak Tumbang di Masa Depan

432

Baca juga: Budi Karya Sumadi: Karya Sastra Tumbuhkan Optimisme

Akhirnya demand untuk high-end pabrik yang diproduksi secara manual semakin berkurang.

“Tapi pada saat yang sama region tersebut masih memiliki sebuah industri sport car yang memiliki demand yang sangat kuat.”

“Sebut saja brand Lamborgini, Ferrari, Masserati, Dallara untuk memiliki fasilitas produksi di sana mereka tidak dapat menemukan tenaga kerja.”

“Maka pada saat itu Experis Tech bekerja sama dengan Dallara melakukan reskilling textile workers tersebut untuk bekerja di high-end otomatif manufacturing,” jelasnya.

Mereka, kata Ratri, berbekal Masters Degree Engineering, kemudian dapat segera ditransisikan ke industri otomotif dan menghasilkan 243 graduate.

Baca juga: Kagama Karanganyar Siap Berkontribusi untuk Kemajuan Daerah

Ratri menjelaskan, sebanyak 70 persen tenaga kerja mereka langsung ditempatkan di sektor motor sport dan mendapatkan 30 persen dari wage increase alias kenaikan upah.

“Sementara itu, di APINDO kami bekerja sama dengan Kemnaker, memanfaatkan program Balai Latihan Kerja untuk meningkatkan kapasitas persaingan perusahaan.”

“Dan memastikan link-and-match antara tenaga kerja terampil dan kebutuhan pasar kerja, dengan fokus membantu memberikan tenaga pelatih dari pelaku industri.”

“Selain itu juga membentuk BLK Komunitas di sektor tertentu, terutama di daerah-daerah yang tidak memiliki BLK memadai,” pungkasnya.

Acara peluncuran dan seminar tersebut dibuka oleh Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan RI) dan Rektor UGM Panut Mulyono.

Selain itu juga hadir Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan RI) sebagai Keynote Speaker; dan narasumber yakni Anwar Sanusi (Wakil Ketua Umum II/ Sekjen Kemnaker RI); dan dan Analisa Widyaningrum (Psikolog & CEO APDC Indonesia). (Th)

Baca juga: Lahir dari Keluarga Sederhana, Ratminto Tak Ada Ambisi Mengejar Karier