Ganjar Sebut Sistem Pendidikan Indonesia Harus Lebih Progresif

453

Baca juga: Kagama Papua Barat Dukung Pembangunan Gedung Sekretariat Ikatan Keluarga Sunda, Jawa dan Madura di Kota Sorong

“Bagaimana relevansi keilmuan yang diperoleh di kampus dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.”

“Oleh karena itu kurikulum pendidikan tinggi yang match dengan dunia kerja sangatlah penting agar keberadaan Perguruan Tinggi selalu relevan dengan perkembangan kebutuhan talenta di dunia kerja,” ujarnya.

Panut berujar, dibutuhkan sistem pembelajaran yang inovatif karena tantangan yang dinamis dari lanskap pekerjaan dan pengembangan keilmuan masa depan.

Manurut Panut, berbagai sumber belajar perlu dimanfaatkan secara optimal.

Selain itu juga berbagai kompetensi abad-21 yaitu learning and innovation skill, information, media, and ict litearcy, life and career skills.

Baca juga: Pembangunan yang Baik adalah Memanusiakan Lingkungan dan Subjek Pembangunan

“Dan juga mendorong mahasiswa untuk mempunyai kemampuan belajar mandiri yang tinggi.”

“Dan mereka akan mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat karena 4 tahun di Perguruan Tinggi tidak cukup, mereka harus terus belajar sepanjang hayatnya.”

“Dan tentunya kita perlu selalu mengikuti perkembangan pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang berjalan sangat cepat,” ujarnya.

Acara peluncuran dan seminar tersebut dihadiri oleh Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan RI) sebagai Keynote Speaker.

Selain itu, bertindak sebagai narasumber yaitu Anwar Sanusi (Wakil Ketua Umum II/ Sekjen Kemnaker RI); Ratri Sryantoro Wakeling (Wakil Dirut PT Hotel Sahid Jaya Tbk/ Anggota DPN Digital Ekonomi APINDO); dan Analisa Widyaningrum (Psikolog & CEO APDC Indonesia). (Th)

Baca juga: Gus Baha di Syawalan UGM-Kagama: Meminta Ampunan dari Allah adalah Kebutuhan Manusia