Gus Baha di Syawalan UGM-Kagama: Meminta Ampunan dari Allah adalah Kebutuhan Manusia

693

Baca juga: Aktif adalah Senjata Rivan Purwantono dalam Mengubah Takdir

Ibarat jam tangan dan secarik kertas, kata Gus Baha, secara materi fisik jam tangan dari besi lebih kuat daripada secarik kertas.

Namun di hadapan Allah SWT bisa jadi secarik kertas lebih hebat daripada jam tangan dari besi tersebut.

Begitupun dalam beragama. Menurut Gus Baha, beragama dan berilmu diperlukan sikap tawadhu.

Tawadhu merupakan sikap atau watak rendah hati dan tidak sombong baik secara rasa maupun secara ilmu.

Baca juga: Ramadhan Berbagi ala Kagama Balikpapan

Sikap tawadhu selalu diiringi dengan keikhlasan. Dari hikmah tawadhu secara rasa dan ilmu tersebut, akan membuat seseorang menjadi mudah memberikan dan meminta maaf.

“Memberi dan meminta maaf merupakan bagian dari beriman kepada Allah.”

“Dalam berbuat kebaikan pun pasti ada kesalahan. Meminta maaf itu tetap diperlukan sebagai sebuah perilaku sosial. Meminta ampunan dari Allah adalah kebutuhan manusia,” pungkas Gus Baha. (Ar/-Th)

Baca juga: Kagama NTB Berbagi, Dampingi Anak Yatim dan Duafa di Rumah Cerdas Mandiri