Gus Baha di Syawalan UGM-Kagama: Meminta Ampunan dari Allah adalah Kebutuhan Manusia

693
Di Indonesia, kata Gus Baha, syawalan identik dengan kegiatan meminta maaf. Foto: Ist
Di Indonesia, kata Gus Baha, syawalan identik dengan kegiatan meminta maaf. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Saling memaafkan kesalahan sangat penting dilakukan oleh kita sebagai manusia.

Demikian disampaikan oleh KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha.

Gus Baha meyampaikannya dalam tausiyah Syawalan UGM dan Kagama 1442 H Online se-Indonesia Raya pada Minggu (23/5/2021).

Gus Baha mengawali tausiah dengan mengutip hadis Nabi Muhammad SAW tentang perilaku sosial yang dianjurkan sebagai sesama umat beragama, yakni saling memaafkan.

Di Indonesia, kata Gus Baha, syawalan identik dengan kegiatan meminta maaf.

Baca juga: Sinergi Generasi Z-Milenial dengan G2R Tetrapreneur dapat Ciptakan Berbagai Lapangan Pekerjaan

Hal tersebut merujuk pada kata ‘idul’ yang bermakna kembali.

“Setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan. Idul Fitri merupakan hari raya dimana seseorang kembali suci dan bersih.”

“Kembali pada kondisi fitri, membuat seseorang akan mendapatkan ganjaran surga karena berstatus sebagai hamba Allah,” ujar pengasuh Pondok Pesantren LP3IA Narukan, Kragan, Rembang.

Gus Baha mencontohkan, jika kita mempelajari ilmu fisika tentu kita harus belajar dan latihan agar mengerti dan memahami fisika tersebut.

Begitupun dengan beriman kepada Allah SWT, perlu belajar dan latihan terus-menerus untuk mencapai keridhaan Allah SWT.

Baca juga: Rimbawan Kagama: Hutan Makin Rusak, Kita Harus Bangkit!