Rika Fatimah: Penggerak Utama Ekonomi Desa adalah Perempuan

639

Baca juga: Peringati Hari Kartini, Kagama Depok Bagikan Bingkisan kepada Karyawati Mal

“Kami menyadari bahwa tidak selamanya dana desa akan seterusnya digulirkan kepada desa.”

“Oleh karena itu, desa dirinya dan jajaran perangkat desa berinisiatif terus mengembangkan dan menguatkan kegiatan usaha demi kemandirian Pagerharjo,” ujar Ketua G2R Tetrapreneur Pagerharjo Kulon Progo DIY.

Atas dasar kesadaran tersebut, dana desa yang selama ini diperoleh tidak hanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur.

Namun juga untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat desa khususnya pemberdayaan perempuan.

Sri bercerita, Pagerharjo terpilih menjadi desa Mandiri Budaya dengan program G2R Tetrapreneur yang diampu oleh Dinas Koperasi dan UMKM DIY.

Produk unggulannya berupa Tarian Lengger dan Wedang Rempah Kristal.

Adapun wedang rempah kristal dipilih sebagai produk unggulan karena Pagerharjo mempunyai potensi sentra gula aren dan penghasil empon-empon yang besar.

Baca juga: Prof. Edy Suandi Hamid: Puasa Bisa Jadi Momentum Pemulihan Ekonomi

Tari Lengger Tapeng, dipilih menjadi produk unggulan budaya karena sebagai solusi melestarikan budaya setempat, dan tarian ini ditarikan oleh perempuan.

Dari pemilihan produk unggulan tersebut, kata Sri, tampak bahwa BUMDesa, perangkat desa serta masyarakat bertujuan untuk memberdayakan perempuan agar bisa mandiri, berguna, aktif partisipatif dalam kehidupan di masyarakat.

“Kami mengikuti slogan Bela Beli Kulon Progo. Nantinya untuk mendukung program tersebut, akan kami sosialisasikan, pasarkan wedang rempah dan Tari Lengger Tapeng yang merupakan produk G2R Tetrapreneur yang ilmunya kami dapatkan dari Bu Rika ini pada berbagai kesempatan,” ujar Sri yang juga menjabat sebagai bendahara DPP PBI.

Pihaknya juga bekerja sama dengan PT. Sarana Multi Griya dalam membantu permodalan homestay yang ada di Pagerharjo.

Hal ini dilakukan karena Pagerharjo masuk dalam desa wisata di bawah naungan Badan Otoritas Borobudur (BOB).

“Menggerakkan masyarakat desa itu susah. Membangun itu imej nya tidak selalu berorientasi uang dan ini sangat tidak mudah awal saya berjuang memimpin BUMDesa Binangun.”

“Tapi kembali lagi, saya menyadari bagaimana saya,kita akan berguna membangun Pagerharjo,” pungkasnya. (Th)

Baca juga: PP Kagama Bekali Alumni Milenial dengan Personal Branding