Subagya Santosa, Pensiunan Jenderal TNI Pembela UMKM

4773

Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan Alumnus UGM Dipilih sebagai Ketua Asosiasi Lembaga Jaminan Sosial Dunia

“Kita cari yang baik-baik saja lah. Dunianya dapat ya syukur, tapi kita lebih condong mencari akhiratnya. Kita tujuannya membantu,” tandas sosok yang pernah bertugas sebagai Kepala Oditurat Militer Tinggi IV Makassar ini.

Saat ini, Santosa sedang menangani kasus sengketa merek plastik. Badan usaha yang dia tangani pun baru seumur jagung. Hanya kelas UMKM.

Sementara pihak penggugat adalah perusahaan besar yang secara strata berada jauh di atasnya.

“Ceritanya klien kita mendaftarkan merek plastik BISBUL dan terbit sertifikat pada 2019. Tiba-tiba dia digugat oleh perusahaan gede pemilik merek TOMAT.”

“Dianggapnya merek klien saya ini mendompleng/meniru merek perusahaan tersebut.”

“Bagaimana bisa sama? TOMAT dan BISBUL kan beda. Buah bisbul ada, buah tomat juga ada,” kisah anggota Keluarga Alumni Menwa UGM (Kamenwagama) ini.

Berdasarkan bukti-bukti yang ada, Santosa bersama pihak Kementerian Hukum dan HAM RI terus memperjuangkan kasus ini di meja hijau.

Baca juga: PP Kagama Inisiasi Dialog Wakil Menteri ATR/BPN dengan Warga Desa Karya Jaya, Kukar

Sebagai Advokat sekaligus mantan jenderal, semboyan Santosa adalah ‘pantang menyerah’, terutama untuk memastikan rakyat kecil dalam memperoleh haknya.

Padahal, kata Santosa, spesifikasi produk plastik BISBUL yang dia bela jelas berbeda dengan spesifikasi produk plastik TOMAT pihak Penggugat.

Hal tersebut, kata Santosa, dapat dilihat dari cara penyebutan, bentuk buah, dan penempatan gambar buah pun berbeda.

Besar harapan Santosa, Majelis Hakim yang dipimpin oleh Tuty Haryati, S.H., M.H., dalam penanganan perkara ini putusannya menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran dan keadilan.

“Jangan ada monopoli di bidang pemasaran dan penjualan, itu kita nggak mau,” tandasnya.

Baca juga: Avivafir Obat Covid-19? Begini Penjelasan Guru Besar Farmasi UGM

Selain itu, Santosa juga mengabdikan dirinya untuk membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Sejak masih aktif sebagai tentara, Santosa mengaku sudah banyak menyembuhkan orang dan rekannya yang membutuhkan.

“Penyakit medis maupun non-medis. Dari jarak jauh juga bisa.”

“Tentara juga banyak yang saya sembuhkan. Alhamdulillah begitu sembuh, saya didoakan dengan doa yang baik-baik. Bagi saya itu merupakan kebahagiaan tersendiri.”

“Kemampuan ini kan anugerah Tuhan. Saya harus bisa memanfaatkannya untuk kepentingan masyarakat luas.”

“Kalau ada teman-teman Kagama ingin dibantu sembuh dari penyakitnya, saya siap, insya Allah sembuh” pungkasnya. (Th)

Baca juga: Hendri Saparini Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh Mendekati 6 Persen