Kiat Wujudkan Rantai Pasok Maritim yang Terintegrasi Menurut Pakar UGM

265

Baca juga: Anwar Sanusi: Perpustakaan adalah Penjaga Peradaban

Tingkat integrated supply chain, mulai tahap pertama bussiness as usual, pure business oriented, bisnis yang terkoordinasi dan terintegrasi.

Adi berharap sektor maritim bisa berkembang sampai bisa mencapai level rantai pasok yang terintegrasi.

Dia menyayangkan sektor maritim Indonesia masih memiliki motif ekonomi yang kuat daripada memikirkan soal kebutuhan bersama.

Terkait peningkatan investasi, sektor maritim perlu juga memberikan insentif, memperjelas motif ekonomi dan local fulfilment-nya.

Integrated supply chain, kata Adi, membutuhkan insentif, regulasi, dan national interest.

Baca juga: PP Kagama Bekali Alumni Milenial dengan Personal Branding

“Saya juga melihat ada gap terkait wawasan masyarakat tentang maritim. Saya punya pengalaman tinggal di luar negeri khususnya di wilayah pesisir pantai.”

“Setiap malam, televisi lokal menayangkan informasi umum tentang maritim, terkait gambaran arus, suhu, proses penangkapan, dan sebagainya.”

“Sementara di Indonesia intervensi pemerintah terhadap televisi untuk program ini masih kurang. Gap lainnya yakni kemampuan teknologi tangkap masih rendah, Tempat Pelelangan Ikan masih dikuasai trader, sertifikasi belum menjadi mandatory, fasilitas werehouse tidak memadai, willingness to pay rendah, hingga nelayan yang belum memahami distribution channel,” paparnya.

Adi berharap pemerintah segera memperbaiki dan mengembangkan basis data, kerja sama pemerintah dan swasta, penguatan regulasi dan hukum, serta peningkatan kompetensi nelayan untuk mendukung sektor maritim yang lebih berkeadilan. (Kn/-Th)

Baca juga: Kunci Sukses Budidaya Ayam Kampung Menurut Pakar UGM