Cerita dari Prof. Sutiman, Kuliah di Jurusan Tak Populer Hingga Merintis Fakultas Baru

1478
Kata alumnus Biologi UGM ini, UGM masih menjadi kampus terbaik di Indonesia, saya kira masih perlu ditingkatkan lagi sampai ke tingkat Asia. Foto: Ayo Semarang
Kata alumnus Biologi UGM ini, UGM masih menjadi kampus terbaik di Indonesia, saya kira masih perlu ditingkatkan lagi sampai ke tingkat Asia. Foto: Ayo Semarang

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Fakultas Biologi kerap dianggap sebagai fakultas yang tidak populer di UGM.

Meskipun demikian, Biologi sangat berarti bagi Prof. Drs. Sutiman B. Sumitro.

Keputusan Sutiman untuk menempuh di jurusan ini disetujui Sang Ibu.

“Ibu saya pernah bilang, Biologi itu merupakan bagian dari perjalanan hidup yang baik untuk dipelajari.”

“Saya jalani masa kuliah di Fakultas Biologi UGM, meskipun teman-teman SMA seangkatan saya tidak ada yang memilih jurusan ini,” tuturnya saat dihubungi Kagama beberapa waktu lalu.

Tahun 1973 dimulailah petualangannya mengeksplorasi ilmu Biologi di Kampus Kerakyatan.

Namun, sebelumnya Sutiman harus lebih dulu mengikuti orientasi mahasiswa baru yang memuat unsur ‘perploncoan’, sebuah kegiatan yang paling ‘berkesan’ bagi mahasiswa di zaman itu.

Baca juga: Prof. Edy Suandi Hamid: Puasa Bisa Jadi Momentum Pemulihan Ekonomi

Diceritakan olehnya, para senior melakukan perploncoan kepada mahasiswa baru tanpa pengawasan dari dosen.

Alih-alih menjadi kegiatan yang mengakrabkan mahasiswa baru dengan seniornya, menurut Sutiman, kegiatan ini justru menjadi semacam penderitaan bagi sebagian mahasiswa.

“Banyak yang kami lakukan saat perploncoan itu, kami disuruh cukur gundul, kadang disuruh masuk selokan juga,” jelas dosen Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, Malang itu.

Masa-masa perploncoan itu berhasil dilaluinya dengan baik, kemudian tiba saatnya Sutiman fokus menggali lebih dalam kemampuannya di bidang Biologi.

Situasi perkuliahan di tahun pertamanya tak sepenuhnya mudah untuk dia jalani.

Setiap hari dia berjalan kaki dari rumahnya di daerah Wijilan, Yogyakarta menuju kampusnya di Ngasem.

Sutiman mengikuti perkuliahan di area Kraton Yogyakarta dengan fasilitas yang seadanya.

Baca juga: Ki Agus Cahyono: Tidak Mencantumkan Pancasila, PP Nomor 57 Tahun 2021 Perlu Direvisi