Djoko Udjianto: Roh Pendidikan Harus Dimiliki Pengelola Pendidikan

732

Baca juga: Warganya Dipercaya sebagai Wawalkot, Kagama Kaltim Siap Wujudkan Akselerasi Pembangunan di Samarinda

Serta BOPTN vokasi untuk 43 PTN, serta pengembangan destinasi pariwisata untuk empat destinasi wisata.

Menurut Djoko, dengan pengelolaan seperti itu, rasanya masih sulit untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

“Kalau anggarannya masih seperti ini nggak mungkin. Kita diingatkan UU bahwa 20 persen dari APBN itu untuk sektor pendidikan.”

“Mustinya itu semua dikonsentrasikan kepada Kemendikbud kita, terutama Diknas dan Dikti,” ujar mantan Ketua Komisi X DPR RI ini.

Pasalnya, kata Djoko, anggaran tersebut bisa mendorong kampus-kampus di Indonesia menjadi World Class University.

Baca juga: Berpotensi Untung Besar, Begini Kiat Berbisnis Tanaman Anggrek Ala Heni Indarwati

Alumnus FTP UGM angkatan 1975 ini mencontohkan alokasi anggaran riset di setiap kampus yang dinilai masih minim.

“Bayangkan kalau biaya risetnya cuman 15 juta. UGM yang PTNBH merupakan satu institusi yang mengelola pendidikan sendiri.”

“Di sisi lain APBN-nya sangat terbatas, univnya gede padahal. Alhamdulillah di ugm itu sudah menjadi worldclas, tapi masih di ranking berapa?” tanya Djoko yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Anggaran DPR RI ini.

Djoko menilai, dari sisi anggaran, kampus-kampus di Indonesia akan lebih berpeluang untuk mengembangkan risetnya.

Sehingga hal tersebut turut mendorong kampus untuk menjadi World Class University.

Baca juga: Kagama Pemalang Salurkan Bantuan 1.000 Bibit Kelapa kepada Kelompok Tani Desa Purana