Dosen FEB UGM Ini Masuk Jurusan Akuntansi Berkat Menonton Film

1939

Baca juga: Image Petani Harus Diubah Untuk Dorong Regenerasi Petani

Kuliah di dua jurusan bukan keputusan yang mudah. Pilihan itu dia mantapkan, mengingat permintaan sang almarhumah ibu yang ingin Mahfud tetap melanjutkan belajar di Jurusan Aqidah dan Filsafat.

Belajar di Kampus Kerakyatan merupakan suatu kebanggaan sekaligus meninggalkan kesan.

Selain bertemu dengan para guru dan pengalaman yang menginspirasi, di kampus inilah Mahfud bertemu dengan jodohnya.

Sony Warsono, merupakan dosen yang memotivasinya untuk segera menikah.

Mahfud menikah di saat sang istri masih menempuh studi.

Baca juga: Saya Dapat Hikmah Mengenali Bau Virus Corona

Selain sama-sama belajar di Akuntansi UGM, sang istri juga tinggal di daerah yang sama dengan Mahfud.

“Kalau yang dekat saja ada yang baik, ngapain cari yang jauh,” tuturnya.

Segala pencapaian yang telah diraih Mahfud tidak terlepas dari motto hidupnya, yakni bersungguh-sungguh dalam bekerja.

“Sesuai firman Allah, ‘Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kalau mereka tidak mengubah’. Makanya kita harus inisiatif, punya motivasi, keinginan, target, dan doa,” pungkasnya.

Bapak empat anak ini merasa bersyukur dengan segala sesuatu yang telah dilaluinya.

Selain berhasil mencapai cita hingga memiliki karier yang berkembang, pada 2016 lalu Mahfud menjadi guru besar termuda di jurusannya. (Kn/-Th)

Baca juga: Dirjen Wikan Siapkan SDM yang Inovatif dan Berkarakter di Papua-Papua Barat