Dirjen Wikan Siapkan SDM yang Inovatif dan Berkarakter di Papua-Papua Barat

320

Baca juga: Rumah Dahor yang Kaya Sejarah Ini Jadi Latar Video Nitilaku KAGAMA Balikpapan

Selain itu, program ini juga untuk mengembangkan visi dan mindset mereka layaknya seorang CEO.

“Agar nantinya proses ‘link and match’ antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia industri dapat berjalan sustain dan selaras,” ujar mantan Dekan Sekolah Vokasi UGM ini.

Menurut Wikan, kepala sekolah harus memiliki karakter ‘pemimpin subur’ yang kuat sebagai pembangun yang mencakup beberapa fungsi.

Yakni fungsi sebagai motivator, inovator, organizing, dan controlling dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK khususnya di Provinsi Papua dan Papua Barat.

“Target yang spesial kami ajak GSM agar benar-benar bisa membangun leadership dan pola pikir kepala SMK se-Papua dan Papua Barat,” jelas Wikan.

Baca juga: Alumni Psikologi UGM Angkatan ’83 Luncurkan Buku Perjalanan Hidup Satu Angkatan

Senada dengan itu, penggagas GSM Muhammad Nur Rizal mengatakan gerakan tersebut sebagai mitra pendidikan membantu untuk mengubah pola pikir, paradigma pendidikan dan perilaku pelaku pendidikan.

Hal tersebut agar orientasinya tidak hanya penguasaan konten tetapi pada soft skill dan kompetensi.

“Harapannya dengan perubahan paradigma ini, akan tumbuh anak-anak yang punya talenta terbaik sehingga link and match dengan dunia industri berdasarkan passion dari anak-anak itu, “ kata Rizal.

Untuk lebih menguatkan kemitraan SMK dengan dunia kerja, pada kesempatan ini juga diundang 23 mitra DUDI di wilayah Papua dan Papua Barat.

Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Ahmad Saufi menyatakan, hal tersebut sebagai upaya untuk mendukung penuh pelaksanaan link and match dengan SMK.

Baca juga: Rimbawan KAGAMA Ini Berharap Omah Elabu Menjadi Destinasi Wisata Baru di Gunungkidul

Saufi menjelaskan, secara umum, kegiatan workshop ini bertujuan agar peserta mempunyai pemahaman yang sama tentang GSM di sekolah, dan menghasilkan kepala sekolah yang mampu menciptakan ekosistem perubahan di sekolah.

Berikutnya, para peserta mampu melaksanakan program tindak lanjut sebagai salah satu agen perubahan dalam mewujudkan ekosistem sekolah menyenangkan untuk memaksimalkan potensi peserta didik SMK.

Selain itu, para peserta secara optimal dapat mengakses program pengembangan SMK melalui aplikasi TAKOLA SMK termasuk program SMK sebagai Pusat Keunggulan Tahun 2021.

Kegiatan implementasi kerja sama antara SMK dengan dunia kerja yang diwujudkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama dan penyusunan rencana aksi bersama.

“Dengan begitu, para peserta diharapkan mampu mengimplementasikan kerja sama dengan dunia kerja secara berkesinambungan yang akan diberikan selama kurang lebih enam bulan ke depan oleh Kemendikbud,” pungkasnya. (Th)

Baca juga: Pemerintah Dorong UMKM Go Digital untuk Pemulihan Ekonomi Nasional