Belajar Manajemen Agribisnis Peternakan untuk Skala Industri dan Kelompok

976
Manajemen agribisnis peternakan untuk skala industri dan kelompok sub sektor peternakan memiliki peran yang penting. Foto: Ist
Manajemen agribisnis peternakan untuk skala industri dan kelompok sub sektor peternakan memiliki peran yang penting. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Manajemen agribisnis peternakan untuk skala industri dan kelompok sub sektor peternakan memiliki peran yang penting.

Khususnya dalam penyediaan protein hewani, lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan pengembangan potensi wilayah.

Permintaan akan produk peternakan meningkat dari tahun ke tahun, hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya pendapatan dan kesadaran gizi masyarakat.

Diskusi tersebut mengemuka dalam webinar ke-19 Bincang Desa bertajuk “Belajar Manajemen Agribisnis Peternakan untuk Skala Industri dan Kelompok” pada Sabtu, (13/3/2021).

Webinar Series kali ini menghadirkan 3 narasumber utama yang berasal dari akademisi dan juga praktisi peternakan.

Manajemen agribisnis peternakan untuk skala industri dan kelompok sub sektor peternakan memiliki peran yang penting. Foto: Ist
Manajemen agribisnis peternakan untuk skala industri dan kelompok sub sektor peternakan memiliki peran yang penting. Foto: Ist

Baca juga: Public Speaking Nggak Cuma Perkara Orang Bisa Ngomong Panjang Lebar

Mereka yaitu Dr. Ir. Tri Anggraeni Kusumastuti, S.P., M.P. (Fakultas Peternakan UGM); M. Abduh Zulfikar, S.Pt, seorang anak muda yang mengawali bisnisnya lewat peternakan; dan Minto Hartono (Kelompok Ternak Sapi Taruna Mandiri).

Tri memberikan arahan tentang pengaturan aktivitas bisnis mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Agribisnis Peternakan, kata dia, merupakan bisnis yang berhubungan dengan komoditas ternak dan hasil sampingan, pakan, alat, jasa dan sebagainya.

“Berdasarkan aktivitas skala usahanya, yang mengarah pada industri perlu menekankan pada inovasi dan produk yang berdaya saing pada pelaku usaha peternakan menuju ekonomi kreatif.”

“Sedangkan usaha yang mengarah pada kelembagaan melalui kelompok ternak lebih menekankan pada penguatan kelembagaan dan keberlanjutan kelompok menuju peningkatan pendapatan anggota,” ujar Tri.

Baca juga: Ini Persembahan Alumni untuk Lustrum ke-XV Fakultas Pertanian UGM