Hal-hal yang Harus Dilakukan Agar Bisa Mendongkrak Komoditas Teh Indonesia

503

Baca juga: Warganya Dipercaya sebagai Wawalkot, Kagama Kaltim Siap Wujudkan Akselerasi Pembangunan di Samarinda

Tahun 1940, jumlah ekspor teh mencapai 72.500 ton dan pernah mencapai 150.000 ton.

Lalu memasuki tahun 2000-an jumlah ekspor teh semakin menurun.

Rachmad menemukan sebuah paradoks, saat ini konsumsi teh secara global meningkat hingga 5 persen.

Namun, di saat yang sama teh Indonesia kehilangan daya saing di pasar. Kinerja ekspor Indonesia menurun.

Mengutip data yang dihimpun Harian Kompas tahun 2019, Rachmad menuturkan, produsen teh di Indonesia saat ini dibagi menjadi tiga, yakni perkebunan PTPN, rakyat, dan swasta.

Di antara ketiganya, perkebunan teh milik swasta yang paling bertahan dan elastis.

Dibandingkan dengan PTPN dan swasta, perkebunan rakyat cenderung tidak produktif dan kualitas produknya rendah.

Baca juga: Berpotensi Untung Besar, Begini Kiat Berbisnis Tanaman Anggrek Ala Heni Indarwati

“PTPN menjadi entitas yang bisa melakukan ekspor teh. Untuk itu, jika kita ingin memerdekakan teh, maka kita harus bantu PTPN tersebut.”

“Karena secara kualitas produksinya sudah cukup bagus, sehingga dipercaya bisa melakukan berbagai perubahan.”

“Selain itu, PTPN punya akses yang lebih besar terhadap pasar, permodalan, serta sarana dan prasarana,” ujarnya.

Di sisi lain, salah satu penyebab perkebunan negara dan swasta sering melakukan ekspor adalah rendahnya daya beli masyarakat dalam negeri terhadap teh.

Rachmad menyebut masyarakat Indonesia unik, mereka yang tinggal di negara produsen teh terbesar ternyata bukan peminum teh sejati.

“Sebagian masyarakat tidak mengonsumsi teh yang berkualitas. Teh-teh wangi yang pada umumnya dikonsumsi merupakan produk perkebunan rakyat, yang saat ini justru disubtitusi oleh teh murah dari Vietnam lalu diberi aroma melati agar wangi. Padahal supply melati juga sudah menurun sekarang.”

“Ini yang kemudian menyebabkan masyarakat Indonesia terbiasa mengonsumsi teh yang kurang berkualitas.”

Baca juga: Berpotensi Untung Besar, Begini Kiat Berbisnis Tanaman Anggrek Ala Heni Indarwati