Rika Fatimah: Pemberdayaan Bukan Sekadar Memberikan Perintah

726
Menurut Konseptor dan Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur, Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D, pemberdayaan masyarakat bukan sekadar memberikan perintah. Foto: Ist
Menurut Konseptor dan Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur, Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D, pemberdayaan masyarakat bukan sekadar memberikan perintah. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Sebagian orang masih memiliki persepsi yang salah terhadap konsep pemberdayaan masyarakat.

Menurut Konseptor dan Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur, Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D, pemberdayaan masyarakat bukan sekadar memberikan perintah.

“Pemberdaya tidak seharusnya memerintah hanya karena mereka merasa lebih tahu apa yang terbaik untuk yang diberdayakan,” ujarnya kepada Kagama, belum lama ini.

Melakukan pemberdayaan masyarakat, kata Rika, bukan pula sekadar bicara angka untuk kelengkapan laporan pertanggung jawaban.

Selain itu, Rika menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat juga bukan dilihat dari percepatan hasil yang ditunjukkan, haya karena ingin segera melegitimasi indikator keberhasilannya.

Baca juga: Rimbawan KAGAMA Ini Berharap Omah Elabu Menjadi Destinasi Wisata Baru di Gunungkidul

Selama ini, G2R Tetrapreneur berusaha mewajarkan penyamaan persepsi tersebut melalui setiap Tetranya, yang terdiri dari Tetra 1 hingga Tetra 4.

Seluruh Tetra bersandar pada visinya yaitu memartabatkan manusia seutuhnya sebagai sumber intelektual yang takzim atas kekayaan alam dan budaya anugerah Sang Pencipta Tuhan Yang Maha Esa.

Ada tiga bentuk penyamaan persepsi dalam pemikiran G2R Tetrapreneur.

Pemberdayaan artinya mengajarkan, mengedukasi, membagikan, dan mengeksplorasi.

Daripada sekadar menggenjot penurunan angka kemiskinan, kata Rika, pemberdayaan sebetulnya berusaha memanusiakan dan mengukur kenyataan.

Baca juga: Pemerintah Dorong UMKM Go Digital untuk Pemulihan Ekonomi Nasional