Baca juga: KAGAMA Jateng Fokus Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19 dan Jogo Tonggo
“Lalu kemudian saya paham. Ternyata ‘Elabu’ itu bahasa anak saya untuk menyebut bendera. Kemudian saya pahami itu sebagai identitas, kejayaan, atau pun kemenangan.”
“Misalnya Neil Amstrong saat berhasil mendarat di bulan. Dia menancapkan bendera. Begitu juga saat ada atlit menang, dia mengibarkan bendera.”
“Kata ‘Elabu’ di kamus tidak ada. Omah Elabu ini yang memberi nama anak saya, Ovelia. Artinya kejayaan, kemenangan, identitas. Jadi Omah Elabu ini berarti rumah kejayaan,” jelas lulusan Universitas Wisconsin–Madison, USA ini.
Transto berharap, hadirnya Omah Elabu, termasuk Warung Elabu, dapat memberikan semangat baru, khususnya bagi warga sekeliling.
Hal tersebut juga diamini oleh Sukirno, salah satu perwakilan warga yang hadir.
Baca juga: Produk Unggulan Desa Binaan Dosen FEB UGM Jajaki Pasar Turki
Sebagai warga, Sukirno merasa senang dengan adanya Omah Elabu dan Warung Elabu.
Pihaknya berharap, selain Omah Elabu dapat menjadi destinasi wisata baru, juga bisa bermanfaat bagi warga sekitar.
“Semoga Warung Elabu dan Omah Elabu ini membawa berkah bagi kita semua. Dan semoga kita semua diberi kesehatan,” harapnya.
“Kebetulan hari ini juga bertepatan dengan hari ulang tahun Bapak Transtoto ke-70. Kami ucapkan selamat ulang tahun dan semoga senantiasa sehat,” imbuhnya.
Selain perwakilan warga setempat, launching Warung Elabu juga dihadiri oleh saudara, sahabat, serta jajaran manajamen Omah Elabu. Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan. (Th)
Baca juga: Hasil Rakerda KAGAMA Jatim Fokus Garap Aksi Sosial Pandemi Covid-19