Yayasan Baktimed Besutan Alumnus UGM Salurkan Bantuan ke Korban Tanah Longsor Cisarua

633

Baca juga: Warga KAGAMA Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Tanah Air

Selain itu, ada juga kegiatan lain yang berhubungan dengan kesehatan di daerah di terpencil.

Nantinya pelayanan tersebut akan menggunakan pesawat-pesawat ringan yang dapat menjangkau seluruh pelosok di tanah air.

“Mirip dengan flying doctor,” imbuh Wahid.

Baktimed, kata dia, diinisiasi oleh diaspora Indonesia di Eropa yang dimotori dr. Sylvia Jenkins (Inggris) dan Fatmi Woro Dwi Martanti (Belgia).

Baktimed berkolaborasi dengan mantan diaspora yang sudah kembali ke tanah air (Masni Ertrina) dan para aktivis kemanusiaan tanah air.

Baca juga: Rimbawan KAGAMA Angkat Bicara soal Penetapan Luas Hutan Minimum 30 Persen di UU Nomor 41/1999

Baktimed juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan Kantor Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan kementerian terkait.

Saat ini Baktimed tengah berupaya menggalang dana bersama Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (PETJ) yang nantinya akan diteruskan ke Dr. Lie Dharmawan dari doctorSHARE.

“Dr. Lie bersama timnya akan berlayar dengan RS Apungnya yang rencananya akan melayani masyarakat yang terkena dampak bencana selama 1 bulan di Sulbar.”

“Dari semua bencana alam yang tejadi selama bulan Januari ini, Gempa di Sulawesi Barat terdata sebagai yang paling parah dari segi jumlah korban maupun dari segi kerusakan yang terjadi,” jelas Wahid.

Wahid menambahkan, adapun informasi tentang Yayasan Baktimed dapat menghubungi Mohammad Anthoni di nomor 088212068138 dan Rina di 081316884088. (Th)

Baca juga: KAGAMA Lampung Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Pardasuka, Lampung