Satyanaya Mantap Berkarier sebagai Dokter Rehabilitasi Medik Berkat Penyakit yang Diderita Keluarganya

7095

Baca juga: Produk Merchandise Kafegama DIY Diluncurkan, Hasil Penjualan untuk Kegiatan Sosial

Berikutnya, dokter akan menganalisisnya lebih lanjut untuk melihat fungsi-fungsi dalam tubuh pasien yang masih bisa ditingkatkan atau diperbaiki. Jika tidak bisa diperbaiki, maka akan dioptimalkan.

Tidak hanya kualitas hidup, dokter rehabilitasi medik juga akan memberikan quality of death, dengan memberikan kenyamanan teraik bagi pasien maupun keluarganya, sehingga mereka siap untuk menerima kondisi pasien tersebut.

International Classification of Functioning, Disability, and Health (ICF), merupakan salah satu pegangan utama pada IKFR.

Dari pegangan ini digambarkan bahwa seorang dokter rehabilitasi medik tidak hanya berbicara satu kondisi medis.

Tetapi, berbicara juga tentang fungsi dan struktur dari sistem tubuh tertentu yang mengganggu tubuh, yang kemudian akan mempengaruhi aktivitas, partisipasi (faktor lingkungan dan personal) pasien.

Baca juga: Cerita Gede Mantrayasa, Bangun Kebun Berdaya sebagai Sumber Pangan dan Ruang Kreatif Masyarakat

Setelah ditentukan target terapinya, dokter rehabilitasi medik harus menjalin interaksi dengan spesialis dan tenaga medis lainnya. Hal ini menunjang keberhasilan dari terapi yang diberikan KFR.

PPDS IKFR tersebar di beberapa universitas di Indonesia. Satya yang mengambil PPDS IKFR di UI menarangkan, di kampus ini PPDS IKFR terbagi ke dalam beberapa divisi yakni, muskuloskeletal, neuromuskular, kardiorespirasi, pediatri, geriatri, dan cedera olahraga.

Satya mengatakan, ada banyak cabang ilmu kedokteran yang dipelajari di IKFR, sehingga dia menduga pasien dokter KFR tidak akan habis.

Situasi ini menunjukkan bahwa, IKFR memiliki prospek kerja yang luas dan menjanjikan perjalanan karier yang baik.

Ditambah lagi, dokter IKFR kata Satya, belum merata di Indonesia, sehingga ini menjadi peluang besar bagi lulusan FK untuk membantu memeratakan spesialisasi ini.

Baca juga: Alumni Psikologi UGM Angkatan ’83 Luncurkan Buku Perjalanan Hidup Satu Angkatan