Program Desa Inklusif KAGAMA Kaltim Ingin Atasi Kemiskinan di Desa Karya Jaya, Samboja

642

Baca juga: Hal yang Harus Terus Dilakukan Sebelum Vaksin untuk Covid-19 Tiba

Sehingga, lanjut Joko, warga setempat akan diajak mencari sumber penghasilan dan penghidupan di daerahnya melalui sektor pertanian dan potensi wisata. Terlebih untuk menyambut Kaltim sebagai Ibu Kota Nega (IKN) mendatang.

“Ini tentunya perlu pemikiran dan ide serta gagasan yang cemerlang untuk mengentaskan kemiskinan maupun pengangguran bagi warga Desa Karya Jaya yang mayoritas petani.”

“Jadi diperlukan sinergi antara semua pihak terkait. KAGAMA hadir untuk menjembatani melalui program Desa Inklusif,” terang pengusaha properti ini.

Joko menjelaskan prioritas program yang akan dilakukan dalam program Desa Inklusif.

Antara lain membantu masyarakat desa untuk memiliki legalitas aset tanah. Khususnya desa tertinggal dan mayoritas warganya transmigran di sekitar Bukit Soeharto.

Baca juga: UMKM Perlu Manfaatkan Teknologi Agar Naik Kelas

“Hak masyarakat eks trasmigran bidang lahan di wilayah Dusun Wonotirto Desa Karya Jaya sejak 1957 itu kini hilang. Karena masuk wilayah Taman Hutan Rakyat (Tahura) pada 1985 lalu,” ujar pria kelahiran 50 tahun lalu ini.

Pihaknya juga akan memberikan edukasi kepada penduduk untuk mengoptimalkan Waduk Semboja sebagai potensi wisata agar bisa di kelola oleh masyarakat setempat.

Selain itu, Joko menilai SDM Muda desa setempat banyak meninggalkan desa untuk mencari kerja di kota.

“Sehingga usia produktif yang bisa menggarap lahan pertanian sebagai ketahanan pangan sambut IKN minim,” pungkasnya. (Th)

Baca juga: Bioenergi dari CPO Kelapa Sawit Bisa Jadi Solusi Implementasi RUU Energi Baru dan Terbarukan