Upaya Pengabdian Masyarakat Tim Peneliti Fakultas Biologi UGM dalam Mitigasi dan Penanganan Covid-19

258

Baca juga: Sistem Keamanan Pangan Perlu Diperkuat untuk Cegah Keracunan Makanan

“Yakni untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari serta bisa meningkatkan ekonomi keluarga,” jelas dekan Fakultas Biologi UGM tersebut.

Budi, sapaannya, menjelaskan, dalam agenda kali ini diisi dengan sharing informasi mengenai cara pemberian pakan dan perawatan lele.

Kemudian, Tim Peneliti menyalurkan bantuan berupa bibit lele sejumlah 2.500 ekor, SOC (Suplemen Organik Cair), pakan lele, dan pot budidaya lele di pekarangan rumah.

Tak hanya itu, mereka juga memaparkan kemajuan yang telah dicapai oleh dalam Program Penelitian Pemandatan Covid-19.

Seperti monitoring produksi POC dari limbah rumah tangga yang sudah berhasil dibikin oleh warga.

Baca juga: Rimbawan KAGAMA: UU Cipta Kerja Harus Didukung, tapi Tetap Utamakan Keselamatan Lingkungan

“Selanjutnya, Tim Peneliti Fakultas Biologi UGM akan membantu dalam proses pemasaran POC yang sudah dihasilkan,” ujar Budi.

“POC yang dihasilkan oleh warga berasal dari berbagai limbah rumah tangga seperti kulit buah semangka, pisang, nangka dan beberapa buah lain serta limbah makanan lain.”

“Warga Dusun Gejayan sangat antusias pada saat monitoring sehingga terjadi diskusi aktif di antara tim peneliti Fakultas Biologi UGM dengan warga Dusun Gejayan,” terang sosok kelahiran 1970 ini.

Guru Besar ke-540 di UGM itu berharap, kegiatan pengabadian masyarakat semacam ini dapat memaksimalkan potensi pekarangan rumah.

Dalam hal ini untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan dan menaikkan ekonomi keluarga selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Baca juga: Perjalanan Gabriel Asem Membangun Tambrauw yang Awalnya Hanya Berupa Perbukitan dan Pantai

Budi pun yakin pengolahan limbah rumah tangga menjadi pakan ikan alternatif atau pun menjadi POC dapat mengurangi produksi limbah rumah tangga yang ada di lingkungan.

“Ke depan, diharapkan kegiatan ini dapat terus dikembangkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas,” kata Budi.

“Serta dapat melibatkan pihak-pihak pimpinan daerah terkait sehingga pengembangannya menjadi lebih optimal,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Pemerintah Dorong Pengembangan Kawasan Industri Kendal sebagai Super Koridor Jawa Utara