Cerita Triza Yusino Bantu Masyarakat Bali Penuhi Kebutuhan Pangan dan Ekonomi dengan Urban Farming

371

Baca juga: Ganjar Pranowo Ditelepon Ari Lasso Usai Bantu Jualkan Sambal Karya Warga Blora

Urban farming di Bali yang digalakkan Triza terus berkembang, dengan adanya variasi kegiatan seperti pembuatan pupuk cair organik, mol nasi, pestisida alami, dan eco enzym.

Kegiatan lebih banyak diselenggarakan di wilayah Kuta Selatan, karena banyak masyarakat urban yang terdampak Covid-19.

Selanjutnya, bersama warga Triza berusaha memotivasi dan mengedukasi warga lain untuk melakukan urban farming.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak, kata Triza, juga tampak senang mendapat edukasi urban farming.

Baca juga: Berawal dari Gubuk Kecil di Kantin Fapet UGM, Bisnis Es Krim Mirza Kini Sudah Menggandeng 50 Restoran

Mereka bahkan semakin sering mengonsumsi sayur. Hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Triza, karena sudah menularkan kegiatan dan nilai-nilai positif ke generasi muda.

“Berlangsungnya kegiatan urban farming tidak terlepas dari kerja sama kami dengan berbagai pihak. Mulai dari pengurus lingkungan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.”

“Lalu komunitas pemuda yang terdiri dari Rumah Pelangi, Gabungan Pemuda Bali, Aliansi Bali Lawan Covid-19, THS THM. Ada juga Komunitas Eco Enzym Nusantara, Dinas Pertanian dan Pangan Kuta Selatan, BPTP Bali, dan Pemda setempat,” jelasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Dampak yang Terjadi Pada Masyarakat Akibat Perubahan Regulasi Penanganan Covid-19