Prof. Haryanto Ungkap Cerita Lucu Selama Pandemi dalam Dies Natalis ke-65 FISIPOL UGM

1429

Baca juga: Dirjen Nizam Jelaskan Empat Aspek Penting dalam Pembelajaran Jarak Jauh

“Kini sebagian besar orang Indonesia terhubung dengan Internet,” tutur Haryanto.

“Hal ini bisa membantu kita untuk berinteraksi dan bekerja di situasi pandemi dalam waktu yang sama, meski berada di ruang berbeda,” lanjutnya.

Haryanto mengaku, sebagai orang dari generasi dulu yang ‘gagap teknologi’, dia dipaksa belajar untuk paham instrumen-instrumen baru.

Dia mesti terbiasa menggunakan aplikasi semacam Zoom, Webex, atau Google Meet untuk kegiatan mengajar, membimbing mahasiswa, dan rapat-rapat rutin dengan kolega.

Dari pengalamannya sejauh ini, momen-momen jenaka mengiringi dalam upayanya bersahabat dengan teknologi.

Baca juga: Rektor Panut Mulyono Jelaskan Upaya UGM dalam Membangun Ekosistem Digital Learning

Kadang-kadang, koneksi internet dia atau koleganya tidak baik, lalu interaksi terputus.

Sehingga Haryanto tidak mendengar dengan jelas apa yang disampaikan.

“Hal yang sama juga dialami kolega saya. Kami sudah bicara panjang lebar, tetapi yang di sana tidak mendengar,” tutur Haryanto.

“Pernyataan harus diulang-ulang. Kadang-kadang suara kresek-kresek atau tidak jelas, kadangkala ini bisa membuat frustrasi dalam menggunakan teknologi. Terutama dalam menjalankan tugas sehari-hari.”

Haryanto juga harus berhadapan dengan kenyataan bahwa saat dirinya mengajar, ada mahasiswa yang tidak menyalakan video.

Baca juga: Ganjar Pranowo Ditelepon Ari Lasso Usai Bantu Jualkan Sambal Karya Warga Blora