Prof. Haryanto Ungkap Cerita Lucu Selama Pandemi dalam Dies Natalis ke-65 FISIPOL UGM

1439

Baca juga: Pendekatan yang Dapat Dilakukan untuk Optimalkan Berbagai Daya Tarik Wisata di Satu Kawasan

Alumnus Ilmu Pemerintahan UGM angkatan 1979 ini melanjutkan, pandemi Covid-19 tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga perubahan dalam kehidupan sehari-hari.

Contohnya, jejaring antarmanusia di tingkat global yang tadinya bergerak cepat kini ritmenya melambat.

Umat manusia tengah mencari solusi dan menata ulang hubungan antarmanusia dan antarmanusia dengan alam.

Salah satu tandanya adalah kini masker dan handsanitizer menjadi barang penting dibawa kala pergi ke luar rumah.

Manusia pun menjadi pelaku sekaligus saksi bahwa virus telah mengubah kehidupan secara mendasar. Yakni interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Alumnus Fakultas Pertanian Angkatan 1986 Diangkat Jadi SEVP Operation PTPN II

“Peringatan dies natalis di fakultas kita tercinta ini juga dilakukan secara daring,” kata Haryanto.

“Perayaan yang biasanya meriah, menjadi kesempatan berkumpul dan bersilaturahmi bagi seluruh warga FISIPOL secara langsung, terpaksa harus disesuaikan,” sambungnya.

Ketua Program Magister Ilmu Politik dan Pemerintahan UGM ini lantas berefleksi atas wabah corona yang terjadi sejak Maret lalu.

Haryanto merasa beruntung ketika memutuskan melakukan lockdown secara total dan menggelar kegiatan pembelajaran dari rumah masing-masing.

Dia merasa beruntung karena perkembangan jejaring teknologi digital kini mampu menyambungkan banyak orang ke dalam jejaring sosial baru.

Baca juga: Tiga Komponen Penting dalam Pembelajaran Daring di UGM