Ganjar Pranowo Ditelepon Ari Lasso Usai Bantu Jualkan Sambal Karya Warga Blora

506

Baca juga: Cara yang Dipakai Rohidin Mersyah untuk Tingkatkan Harga Sawit Petani Bengkulu

“Maka sebenarnya, kalau kita bicara bagaimana kita mengembangkan usaha, menjadi sociopreneur, menjadi inovator, kreator, hari ini, zaman ini, benar-benar menyediakan semuanya,” terangnya.

Bagi Ganjar, segala perubahan itu hanya perlu dijalani saja. Satu-satunya cara untuk menjalaninya yakni dengan memahami apa yang terjadi pada dunia dan bagaimana ketertarikan orang-orang berubah.

Dalam satu forum lain, Gubernur Jawa Tengah itu ditanya seperti apa upayanya untuk mengakomodasi anak muda untuk menciptakan usaha dalam merespons perubahan.

Sementara anak muda itu belum memiliki pengetahuan, pemasaran, modal, dan skil.

Hal yang dilakukan Ganjar untuk memberi akomodasi adalah mengumpulkan berbagai stakeholder dalam Hetero Space.

Baca juga: Seorang Dokter Sangat Tidak Mudah untuk Mengcovidkan Pasien

“Saya kumpulkan secara pentahelix. Ada pengusahanya, ada inovatornya, ada marketernya, ada perusahaan besarnya. Kemudian kami berbincang,” tutur Ganjar.

“Dari perbincangan itu, ternyata kita bisa punya meeting point. Maka kami bikin tiga co working space (Hetero Space) milik Pemerintah di Semarang, Solo, dan Banyumas agar anak-anak bisa berkumpul.”

“Dengan begitu, sharing experience, sharing values bisa dilakukan di sana,” jelas alumnus Fakultas Hukum UGM angkatan 1987 ini.

Ganjar merasa, upaya seperti itu penting untuk mengajak orang memahami dunia yang berubah serba digital. Serta bagaimana seseorang bisa memasuki dunia itu.

Upaya yang dilakukan pria 51 tahun ini tidak berhenti di situ. Ganjar mengaku, setiap minggu dia menjadi marketer lewat Instagram pribadinya. Dengan hastag #lapakganjar dia membantu pemasaran UMKM.

Baca juga: Tak Mau Menjadi Ahli Gizi, Levi Menikmati Perannya di Bidang Industri Makanan