Teten Masduki di KIB XV: UMKM adalah Critical Engine untuk Menggerakkan Ekonomi

354

Baca juga: Kiat Membangun Bisnis Bagi Pemula, Laba Jangan Langsung Dihabiskan

Kemudian hibah modal Rp 2,4 juta per pelaku usaha (total Rp22 triliun) dengan target 12 juta UMKM yang sedang tidak menerima kredit perbankan.

“Pada sisi pelatihan, kami melakukan upaya pelatihan lewat berbagai media baik online maupun offline,” kata Teten.

“Untuk membantu inovasi UMKM memproduksi produk baru yang dijual lewat online,” terang pria asal Garut tersebut.

Beberapa program pun disiapkan. Yakni pelatihan daring gratis yang dapat diakses melalui edukukm.id (1), Seri Podcast 60 detik yang memandu shifting bisnis digital, diakses di kanal media sosial @kemenkopukm (2).

Kemudian, Seri Webinar SPARC Campus yang diakses di SMESCO (3). Seri video bertema New Normal, diakses di kanal media sosial @kemenkopukm (4). Serta Kakak Asuh UKM, sebuah pelatihan khusus untuk membantu penjualan UMKM di e-commerce yang diakses di SMESCO.

Baca juga: Hal Berat yang Harus Dilalui untuk Menjadi Fotografer Profesional

Teten yakin, akan ada 10 juta UMKM baru yang terhubung secara digital.

Apalagi, menurutnya, ada 30 platform digital yang memberikan kesempatan marketplace untuk berbagai produk UMKM.

Selain itu, 97 persen wilayah di Indonesia kini sudah bisa diakses melalui marketplace digital.

“Sekarang produk nelayan kecil serta petani sayur dan buah di daerah juga sudah banyak yang dapat diakses melalui platform digital, saya kira ini positif,” kata Teten.

“Penggunaan platform digital pun menguntungkan bagi UMKM untuk mengakses pasar dan pembiayaan yang lebih luas,” beber bapak dua orang anak ini.

Baca juga: Pakar Hukum Alumnus UGM Jelaskan Kenapa Tren Calon Tunggal Meningkat pada Pilkada 2020