Teten Masduki di KIB XV: UMKM adalah Critical Engine untuk Menggerakkan Ekonomi

368

Baca juga: Bantu Mitigasi Ekonomi Warga, Pasardesa.id Besutan Lurah Panggungharjo Raih Pendapatan Rp1,6 Miliar

Hanya UMKM yang telah terhubung dengan platform digital yang bisa bertahan dan tumbuh.

Sedangkan UMKM yang sudah terhubung dengan platform digital baru 13 persen per Juni lalu.

Karena itu, Pemerintah menggulirkan kebijakan PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) 2020 yang punya porsi besar pada UMKM.

“Program PEN diarahkan untuk menjawab tiga hal: hulu, pelatihan (tengah), dan hilir,” tutur Teten.

“Hulu terkait sisi suplai yang salah satunya pembiayaan. Pelatihan terkait peningkatan kualitas SDM dan produk UMKM untuk masuk ke ekosistem digital.”

Baca juga: Bambang Laresolo: Teh Indonesia Harus Bisa Mengekor Kesuksesan Kopi

“Hilir terkait sisi demand untuk membuka akses pasar produk UMKM baik pasar lokal maupun global,” jelas pria 57 tahun ini.

Teten menguraikan, pada sisi hulu, Pemerintah menyiapkan bantuan relaksasi dan restrukturisasi kredit total Rp114,06 triliun kepada UMKM yang bankable (punya rekening bank).

Nominal itu meliputi Rp 35,28 triliun untuk subsidi bunga dan restrukturisasi UMKM senilai Rp78,78 triliun.

Ada juga dana Rp1 triliun yang disiapkan untuk pembiayaan investasi koperasi.

Untuk UMKM yang unbankable (belum punya rekening bank), Pemerintah menganggarkan dana perlindungan sosial Rp 202,9 triliun.

Baca juga: Strategi Rakimin Menjaga Ketahanan Pangan Nasional Lewat Bisnis Tanaman Benih