Kiat Membangun Bisnis Bagi Pemula, Laba Jangan Langsung Dihabiskan

416
Owner Bengkel Bakso alumnus UGM ini iberujar, salah satu bagian penting dari keberhasilan bisnis adalah cara pelaku usaha mengelola laba yang didapat. Foto: Dok Pri
Owner Bengkel Bakso alumnus UGM ini iberujar, salah satu bagian penting dari keberhasilan bisnis adalah cara pelaku usaha mengelola laba yang didapat. Foto: Dok Pri

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Semangat berbisnis sudah terpupuk dalam diri A Gunawan Sutanto saat masih duduk di bangku kuliah.

Dia membangun sebuah bisnis dagang bakso yang bernama Bengkel Bakso. Bisnis ini mensuplai bahan-bahan pembuatan bakso ke para pedagang UMKM.

“Kami mulai usaha tahun 1996 dengan melakukan suplai bahan-bahan pembuat bakso yang dibutuhkan UMKM bakso dan warung-warung penjual bumbu,” ujarnya dalam  seminar online KAGAMA Inspirasi yang digelar pada Sabtu (10/10/2020).

Tujuh tahun berisnis, Gunawan lantas mengevaluasi perjalanan bisnisnya selama ini dan menemukan adanya suatu kesalahan.

Alumnus Jurusan Kimia UGM angkatan 1993 itu merasa tidak nyaman dengan bisnisnya yang sangat tergantung dengan pabrik.

Baca juga: Hal Berat yang Harus Dilalui untuk Menjadi Fotografer Profesional

Dijelaskan olehnya, pabrik menjual bahan dan keperluan bakso dengan sangat murah, sehingga rantai bakso di bawah bisnis Bengkel Bakso (UMKM) memilih untuk membeli langsung di pabriknya. Hal ini membuat Bengkel Bakso terpinggirkan.

Kesalahan berikutnya adalah Gunawan terlalu mentolerir UMKM yang berhutang membeli produknya.

Bisnis awalnya berjalan lancar, tetapi beberapa tahun kemudian keuntuangan yang diperoleh semakin menipis karena masalah ini.

“Belajar dari berbagai kesalahan tersebut, saya kemudian membuat brand sendiri, sehingga saya bisa dengan bebas menentukan harga yang sesuai.”

“Terkait konsumen yang sering utang, saya buat trik agar mereka tidak punya pilihan lain untuk membayar produk yang dibeli secara kontan,” ujarnya.

Baca juga: Pakar Hukum Alumnus UGM Jelaskan Kenapa Tren Calon Tunggal Meningkat pada Pilkada 2020