Baca juga: Kiat Membangun Bisnis Bagi Pemula, Laba Jangan Langsung Dihabiskan
Pasardesa.id telah diresmikan Kementerian Desa PDTT pada 13 April lalu. Seiring berjalannya waktu, platform tersebut meraih beragam penghargaan.
“Pada 5 Oktober lalu pasardesa.id memperoleh apresiasi dari Indonesia Smart Nation Award sebagai salah satu inovasi dalam pemulihan ekonomi,” ujar Yudi.
“Kami juga menjadi Top 21 Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian PANRB. Beberapa waktu lalu, kami juga ditetapkan oleh UNOSSC (Badan PBB yang mengurusi kerja sama negara selatan) sebagai salah satu pusat keunggulan desa,” bebernya.
Yudi menerangkan, saat melakukan pendataan untuk memetakan kondisi warga, pihaknya menggunakan tujuh aspek.
Yakni jenis pekerjaan, besaran dan jenis pendapatan, keberadaan kelompok rentan, pola konsumsi, kepemilikan jaminan sosial, kepemilikan dana cadangan, dan kepemilikan aset.
Baca juga: Hal Berat yang Harus Dilalui untuk Menjadi Fotografer Profesional
Dari tujuh aspek tersebut, didapat 2567 keluarga dengan kondisi sangat rentan. Kemudian, 3508 keluarga rentan, 1151 keluarga cukup rentan, dan 728 keluarga tidak rentan.
“Dari 2567 keluarga kondisi sangat rentan, 62,2 persen di antaranya tidak punya jaminan sosial,” tutur Yudi.
“Sekitar 6000-an dari 9300 keluarga yang mendiami Desa Panggungharjo berada dalam kondisi rentan,” paparnya.
Dalam memitigasi ekonomi, hal pertama yang dilakukan Pemdes Panggungharjo adalah pencegahan kerawanan pangan. Yakni dengan mendistribusikan lebih dari 4000 paket sembako pada April.
Dana penyokongnya berasal dari Pemerintah Desa (Pemdes) Panggungharjo maupun swadaya masyarakat.
Baca juga: Pakar Hukum Alumnus UGM Jelaskan Kenapa Tren Calon Tunggal Meningkat pada Pilkada 2020
