Lulusan Magister HI UGM Ini Pilih Bangun Pendidikan di Timor-Leste ketimbang Jadi Staf Kedutaan

6610

Baca juga: Dubes Djauhari Sebut 21 Produk yang Berkontribusi Tingkatkan Kinerja Ekspor Indonesia ke Tiongkok

Kembali ke TNCC-TL, Presiden Michio melihat dedikasi penuh kesungguhan yang ditunjukkan Natalia.

Oleh karena itu, Michio memutuskan mengirim Natalia untuk melanjutkan studi ke luar negeri, Juli 2015.

UGM pun menjadi destinasi yang dipilih Natalia dengan memijakkan kaki ke Magister Hubungan Internasional (HI) pada 2016.

“September 2015 saya pergi ke Yogyakarta guna mempersiapkan diri untuk apply di UGM, seperti mengikuti kursus TOEFL,” tutur Natalia.

“Saat itu di Timor-Leste belum ada institusi yang membuka TOEFL,” kenang bungsu dari 14 bersaudara ini.

Kesempatan berkuliah di Magister Hubungan Internasional UGM memberi bekal bagi Natalia de Vasconcelos untuk membangun pendidikan di kampung halamannya, Timor-Leste. Foto: Dok Pri
Kesempatan berkuliah di Magister Hubungan Internasional UGM memberi bekal bagi Natalia de Vasconcelos untuk membangun pendidikan di kampung halamannya, Timor-Leste. Foto: Dok Pri

Baca juga: Sumbangsih Pemikiran Warga KAGAMA untuk Wujudkan Indonesia 4.0 pada Aspek Keberlanjutan dan Energi

Sepanjang kuliah di UGM, Natalia masih membantu mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan TNCC-TL.

Dia melakukannya sampai 2018, ketika Michio tak lagi mensponsori TNCC-TL.

Pada waktu yang bersamaan, Natalia juga lulus dan menyabet gelar M.A. (Master of Arts).

Tidak berapa lama setelah lulus, dia diminta Duta Besar Timor-Leste di Jakarta untuk mengajukan lamaran di kedutaan.

Namun, Natalia malah mengambil keputusan lain. Perempuan yang berulang tahun tiap 14 Maret ini memilih mengemban misi mulia dengan pulang ke Timor Leste pada 2019.

Baca juga: Wayang Potehi, Seni dari Tiongkok yang Dipentaskan Hingga ke Pondok Pesantren