Apa Kata Guru Besar Farmasi UGM soal Pemakaian Obat Remdesivir pada Pasien Covid-19?

639

Baca juga: Hal yang harus Dilakukan untuk Menghilangkan Konstruksi Gender di Tubuh TNI

Hingga saat ini, obat khusus untuk menyembuhkan Covid-19 memang belum ada. Kata Zullies, penemuan merupakan tahap paling awal dari pengembangan suatu obat.

Obat bisa dari bahan sintetis, kimia, atau dari senyawa alam dari tumbuhan. Obat kemudian harus melewati tahap uji komputasi.

Namun, tahap uji komputasi boleh tidak dilakukan dan beranjak ke uji preklinik menggunakan hewan (in vivo) atau kultur sel (in vitro).

“Jika hasilnya promising (baik) dari segi efek farmakologi (kemanjuran) maupun keamanannya (toksisitasnya), maka bisa dilakukan uji klinik pada manusia sesuai dengan indikasi obat tersebut.”

“Uji klinik pada manusia memiliki beberapa fase. Fase pertama adalah untuk melihat keamanan, biasanya kepada sukarelawan sehat,” terang Zullies.

Baca juga: Kewirausahaan Desa Harus Mendunia Demi Gerakan Ekonomi yang Berkelanjutan

Zullies melanjutkan, kalau obat sintetik atau senyawa kimia, biasanya akan dilihat pula farmakokinetiknya (kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi: yakni, ekskresi dan metabolisme obat) pada manusia.

Selain itu, dilihat pula efeknya apakah memengaruhi hati dan ginjal atau tidak.

Andai terbukti aman, maka bisa dilanjutkan ke fase dua. Yaitu digunakan pada subjek yang sakit sesuai dengan indikasi obat tersebut.

Menurut Zullies,tahap ini biasanya digunakan untuk mencari rentang dosis optimal yang digunakan alias efektivitasnya.

Jumlah subyeknya mungkin belum terlalu banyak dibanding uji plasebo (obat tanpa efek) atau obat standar.

“Kemudian kalau sudah konfirm, dilanjutkan dengan melibatkan subyek yang lebih besar. Obat yang kita bicarakan, remdesivir, saat ini sebagian besar sudah masuk fase tiga,” ujar Zullies.

“Sebagian besar sudah ada interim analysis dan laporan preliminary-nya,” pungkas ahli Farmakologi kelahiran Purworkerto, 6 Desember 1968 tersebut. (Ts/-Th)

Baca juga: Mimpi Besar Aktivis KAGAMA Gelanggang Demi Sejahterakan Petani Lokal