Alumnus Fapet UGM Ini Bantu Sejahterakan Peternak Indonesia Lewat Agropreneur

393

Baca juga: Hal yang harus Dilakukan untuk Menghilangkan Konstruksi Gender di Tubuh TNI

Andro menegaskan kunci pencapaian tersebut datang dari model bisnis yang digunakan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Sweet Sundae tidak hanya membuat produk es krim.

“Sumber pemasukkan kami bermacam-macam, termasuk menjual berbagai pelatihan pengolahan susu hingga proyek pembinaan peternak sapi perah bersama pemerintah.”

“Selain itu, kami hanya bermain di pasar tertentu saja yakni hotel, restoran, kafe, dan katering (horeka). Sehingga kami hanya bersaing dengan dua perusahaan saja di Indonesia,” jelas pria yang meraih penghargaan sebagai Entrepreneur Muda Syariah Bank Indonesia itu.

Dengan bahan baku yang 100 persen lokal, para horeka ini akan mendapat value terkait pemanfaatan bahan baku lokal dan otomatis dianggap mendukung produk dalam negeri. Dengan demikian branding usaha mereka akan meningkat.

Baca juga: Kewirausahaan Desa Harus Mendunia Demi Gerakan Ekonomi yang Berkelanjutan

Pria asal Jakarta ini ingin Sweet Sundae Ice Cream menjadi perusahaan pengolahan susu sapi nomor satu di Indonesia, terutama dalam hal empowring dan market share.

Dalam hal ini Andro berharap peternak di Indonesia semakin sejahtera

“Negara yang berdaulat adalah negara yang swasembada pangannya. Semua bahan baku diperoleh dari lokal. Siapa pun bisa tanya informasi terkait lokasi sumber bahan bakunya ke kami.”

“Harapannya, yang kami lakukan ini bisa menginspirasi yang lain untuk memanfaatkan bahan baku lokal dalam berbisnis,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Mimpi Besar Aktivis KAGAMA Gelanggang Demi Sejahterakan Petani Lokal