Ukuran Keberhasilan Berbisnis Menurut Pemilik Usaha Kuliner Baceman Ninago

278

Baca juga: Kata Dirut Kimia Farma tentang Peluang dan Tantangan Apoteker di Masa Depan

Potensi tersebut, kata Nina, tidak hanya potensi dari dalam diri terkait kemampuan memproduksi barang atau jasa.

Tetapi, juga potensi lingkungan di sekitarnya, seperti memastikan wilayah tempat tinggalnya sudah dijangkau oleh food delivery, wilayah sudah terjangkau oleh jaringan internet, serta pengiriman ekspedisi yang dekat dengan tempat tinggal.

Selanjutnya adalah tentukan target market yang dituju. Ketika mencari calon pembeli, kata Nina, di saat yang sama pelaku usaha harus memikirkan produk dan harganya.

Jika semua sudah ditentukan, buat katalog yang memuat daftar produk dan harganya, foto produk yang menarik, serta keterangan informasi pengiriman barang.

Menurut Nina, antara menentukan produk atau target market, pelaku usaha bisa mempertimbangkan situasi yang terjadi pada saat itu.

Baca juga: ‘Murtad’ dari Ilmu Komputer, Pemuda Ini Rasakan Perubahan Softskill Berkat Magister Manajemen UGM

Pelaku usaha bisa lebih dulu menentukan produk, tetapi tidak salah juga jika perlu menentukan target marketnya terlebih dahulu.

“Saya jual baceman karena saya mampu membuat dan ada rekan yang suka. Untuk memperluas pasar, baru saya tentukan target marketnya.”

“Baceman umumnya digemari oleh warga Jogja, Jawa Tengah, dan sekitarnya. Berarti saya fokus ke konsumen dari daerah tersebut yang tinggal di Jakarta,” jelasya.

Nina menyarankan pelaku usaha agar menjual produk yang tidak dijual kebanyakan orang, atau minimal membuat sebuah produk tersebut unik.

Baceman tempe dan tahu sudah umum dijual, maka dari itu Nina menjual baceman dengan menu utama daging iso babat, paru, kepala kambing, ayam kampung, puyung, tempe penguk, tahu, tempe, tempe gembus, hingga ampela.

Baca juga: Budi Karya Sumadi Jelaskan Peran Infrastruktur Transportasi dalam Mendukung Kawasan Ekonomi Khusus