Bangun Pusat Pelatihan Agribisnis, Bupati Petrus Kasihiw Siap Buat Teluk Bintuni Jadi Sentra Kopi

592
Bupati Teluk Bintuni lulusan UGM, Petrus Kasihiw, melihat kopi sebagai komoditas yang bisa dikembangkan di daerahnya. Foto: Humas Bintuni
Bupati Teluk Bintuni lulusan UGM, Petrus Kasihiw, melihat kopi sebagai komoditas yang bisa dikembangkan di daerahnya. Foto: Humas Bintuni

KAGAMA.CO, TELUK BINTUNI – Masyarakat Teluk Bintuni mayoritas bekerja sebagai petani dan nelayan.

BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat ada berbagai komoditas yang ditanam petani Teluk Bintuni.

Mulai dari buah, sayuran, tanaman obat, dan tanaman perkebunan.

Sektor pertanian memang menjadi fokus dari Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Bupati Ir. Petrus Kasihiw, M.T.

Piet, sapaannya, mengatakan bahwa pertanian merupakan sektor unggulan yang harus terus didorong.

Bupati Teluk Bintuni lulusan UGM, Petrus Kasihiw, melihat kopi sebagai komoditas yang bisa dikembangkan di daerahnya. Foto: Humas Bintuni
Bupati Teluk Bintuni lulusan UGM, Petrus Kasihiw, melihat kopi sebagai komoditas yang bisa dikembangkan di daerahnya. Foto: Humas Bintuni

Baca juga: ‘Murtad’ dari Ilmu Komputer, Pemuda Ini Rasakan Perubahan Softskill Berkat Magister Manajemen UGM

Terutama agar mampu menggenjot perekonomian Teluk BIntuni di tengah pandemi Covid-19.

Untuk itu, Pemkab Teluk Bintuni membangun Pusat Pelatihan Agribisnis (PPA) di Kampung Iguriji, Distrik Bintuni Timur.

“Tujuan dibangun PPA ini supaya memacu pertanian untuk kebutuhan rakyat dalam rangka menunjang taraf hidup mereka ke depan,” kata Piet kepada Kagama, Rabu (30/9/2020).

“Kami mendorong agar program pertanian lebih menyentuh masyarakat akar rumput,” jelas alumnus Magister Pembangunan Kota dan Daerah UGM ini.

Satu dari sekian komoditas perkebunan yang produktivitasnya ingin dioptimalkan Petrus adalah kopi.

Baca juga: Budi Karya Sumadi Jelaskan Peran Infrastruktur Transportasi dalam Mendukung Kawasan Ekonomi Khusus