Baca juga: 8 Jenis Kecerdasan Alami yang Perlu Dikenali untuk Mengembangkan Potensi Diri
Harapannya krisis akan berkurang dan masyarakat dapat cepat beradaptasi dalam menghadapi perubahan yang baru.
Aksi Laura Sirep Pageblug dimulai pada 18 April lalu dengan mengunggah beberapa poster di media sosial.
Seminggu setelah pengunggahan, terdapat 28 pupuh maskumambang dari partisipan.
Mereka mengunggahnya ke Facebook atau Instagram dalam bentuk rekaman suara/video.
Unggahan tersebut menceritakan sikap diri dan perasaan hati dalam menjalani situasi krisis pandemi Covid-19 ini dari tempat atau lokasi masing-masing.
Baca juga: Dirjen PDASHL Alumnus UGM Ingin Tumbuhkan Sentra Ekonomi Baru dengan Kacang Macadamia
Partisipan terbanyak berasal dari wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Namun, ada juga partisipan dari sejumlah daerah di Indonesia seperti Aceh, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat.
Bahkan, negara-negara Asia dan Eropa seperti Thailand, Jepang, Belanda, Austria, Prancis, Polandia, dan Serbia.
Penerimaan karya ditutup pada awal Juni, ketika rangkaian proses riset-aksi solidaritas kultural ini telah melibatkan 678 partisipan dari berbagai daerah.
Total kreasi rengeng-rengeng pupuh tembang macapat Maskumambang Sirep Pageblug berjumlah 1.019 buah pupuh dalam beragam bahasa.
Baca juga: Alumnus Manajemen UGM Asal Sukoharjo Ditunjuk Jadi Anggota Dewan Komisioner LPS
