Mekanisasi Pertanian Tetap Jadi Primadona di Masa Depan, Peluang Lulusan Teknik Pertanian

901
Direktur Alat dan Mesin Pertanian (ALSINTAN), Dirjen PSP, Kementerian Pertanian RI, Andi Nur Alam Syah menyebut, mekanisasi pertanian di masa depan masih akan tetap menjadi primadona. Foto: Liputan
Direktur Alat dan Mesin Pertanian (ALSINTAN), Dirjen PSP, Kementerian Pertanian RI, Andi Nur Alam Syah menyebut, mekanisasi pertanian di masa depan masih akan tetap menjadi primadona. Foto: Liputan

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Situasi sulit saat ini tentu dialami oleh para mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri terjun ke dunia kerja.

Pandemi Covid-19 telah berdampak hampir ke semua sektor pekerjaan, bahkan akhirnya membuat ekonomi negara semakin terperosok.

Meskipun demikian, Direktur Alat dan Mesin Pertanian (ALSINTAN), Dirjen PSP, Kementerian Pertanian RI, Andi Nur Alam Syah punya sebuah keyakinan.

Menurut dia, sektor pertanian menjadi sektor yang bisa bertahan di masa krisis.

Tetapi, di sisi lain ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan, terutama terkait kurikulum dan lingkungan kerja.

Baca juga: Sukma Pribadi Buktikan Lulusan TPB UGM Bisa Bekerja di Bidang Industri Pangan

“Kita semua harus terbiasa bekerja jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi. Untuk itu, kemampuan memahami perangkat teknologi juga harus dikuasai oleh lulusan sarjana Teknologi Pertanian sebelum bekerja.”

“Kalau tidak, nanti kita dianggap sebagai alumni yang tidak mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.

Kemampuan menguasai teknologi, kata Andi, membuka peluang bagi seseorang untuk melakukan berbagai terobosan yang menunjang karier mereka.

Di masa awal meniti karier di Kementan RI pada 2001, Andi bersama rekan kerja yang lain turut berkontribusi menciptakan ratusan inovasi teknologi.

Pengalaman Andi di bidang mekanisasi pertanian itu dibabar dalam acara sharing Alumni Pulang Kampung, yang digelar oleh Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM, beberapa waktu lalu secara daring.

Baca juga: Pengakuan UNESCO terhadap Situs Budaya dan Alam Indonesia Harus Dimanfaatkan Seluruh Pemangku Kepentingan