Kisah Bidan Hanifatur Rosyidah Lewati Segudang Kegagalan Sampai Bisa Eksis di Kancah Global

1159
Hanifa bercerita tentang pengalamannya ditolak kampus tujuannya sebanyak sembilan kali, hingga akhirnya bisa eksis dikancah global. Foto: Suarabaru
Hanifa bercerita tentang pengalamannya ditolak kampus tujuannya sebanyak sembilan kali, hingga akhirnya bisa eksis dikancah global. Foto: Suarabaru

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Selesai dengan studi sarjananya di Sekolah Kesehatan Karya Husada, Hanifatur Rosyidah, M.Kes, bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan tinggi keluar negeri.

Diakuinya, melangkah ke fase hidup yang lebih menantang membutuhkan keberanian dan motivasi yang tinggi.

Hanifa berbagi kisah tentang berbagai keterbatasan yang dihadapinya selama berjuang meraih cita.

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara Webinar KABIDGAMA: Menjadi Bidan Berprestasi Global, yang digelar oleh Keluarga Alumni Kebidanan SV UGM, pada Sabtu (19/9/2020).

“Saya apply ke berbagai universitas, tentu jalan tak semulus yang kita duga. Tiga universitas menolak saya.”

Baca juga: Wadubes Azis Nurwahyudi Menilai Mahasiswa adalah Ujung Tombak Kerja Sama Indonesia-Rusia

“Namun, tak berhenti di situ, saya coba lagi mendaftar kuliah di luar negeri lewat program beasiswa pada 2011. Bersamaan dengan itu, saya memperkuat skil bahasa Inggris dengan mengikuti sebuah kursus,” jelasnya.

Hanifa masih perlu bersabar dan bersemangat lagi, karena dia sudah enam kali gagal lolos seleksi beasiswa dan gagal pula diterima di sembilan kampus yang ditujunya.

Barulah kemudian pada tahun 2013, Hanifa berhasil lolos beasiswa dari Aminef Full Bright dan diterima di Vrijei Universiteit Amsterdam, Belanda.

Kegagalan di satu sisi membuat seseorang mengingat kekecewaannya. Namun, ternyata tak selamanya demikian.

Hanifa justru membuat sebuah list yang berisikan pengalaman gagalnya mendapatkan beasiswa dan kampus.

Baca juga: Julian Latuheru, Alumnus Magister Manajemen UGM yang Nyaman Jualan Marmer via Instagram