Baca juga: Kunci Penting Keberhasilan Program Gemar Makan Ikan Mnurut Pengurus KAGAMA Teknologi Pertanian
“Berbagai inisiatif ini sudah diterima, sekarang tinggal kita kembangkan terus, supaya di masa depan kita tidak bergantung lagi pada energi fosil,” ungkap pria yang pernah menjabat sebagai Sr.HES Process Adviser di Chevron ini.
Diakui Ali, pengembangan EBT tidak mudah dan memungkinkan adanya perselisihan dengan pembangunan di bidang lain.
Untuk itu, Ali menyarankan agar teknologi pengembangan biomass tidak berkompetisi dengan pengembangan sumber makanan masyarakat.
Termasuk teknologi metabolisme anaerob, fermentasi, enzim untuk menghasilkan biogas dan biofuelnya harus dikembangkan.
“Sementara itu, pemerintah dari segi persiapannya, perlu mengeluarkan insentif fiskal untuk memitigasi disparitas harga BBN dan BBM, pengembangan pasar bernilai ekonomis untuk mendorong industri BBN, serta integrasi inisiatif bioenergi dengan penurunan gas rumah kaca,” pungkasnya. (Kn/-Th)
Baca juga: Alasan Mengapa PSBB Tidak Akan Hentikan Roda Perekonomian
