Pengalaman Mumtihana Muchlis yang Mendapat Hibah Internasional di Bidang Kebidanan

707

Baca juga: Pengurus KAGAMA Jateng Raih Penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia

Sepanjang pengalamannya melahirkan ide-ide, Hana sepakat dengan teori yang dikeluarkan oleh Mihaly Csikszentmihalyi.

“Ide menurut Mihaly, dimulai dari penemuan masalah, mengumpulkan dan merefleksikan semua informasi yang sesuai, kemudian tak lama setelah itu kita akan mendapatkan insight.”

“Selanjutnya kita perlu mengevaluasi ide yang sudah kita temukan. Barulah kemudian mengimplementasikan ide tersebut,” jelas perempuan kelahiran 1987 itu.

Dalam melihat persoalan, kata Hana, seseorang harus bersikap open minded, termasuk menyadari akan adanya perubahan di sekelilingnya. Kemudian juga harus memiliki kemauan untuk berbagi.

Setelah itu, kita perlu mengidentifikasi sumber-sumber masalah yang ada di lapangan, termasuk mengidentifikasi efek dan dampaknya.

Baca juga: Hasilnya Lebih Bersih dan Higienis, Begini Cara Bercocok Tanam Hidroponik

Menurut pengalaman dosen Kebidanan UGM itu, pada umumnya masalah ada pada alat-alat yang digunakan, sistem, atau human error.

“Perlu diketahui pula segala yang kita lihat, yang kita dengar, dan kita baca adalah pengetahuan yang telah kita konsumsi.”

“Sedikit atau banyak akan menyumbang bagi pemecahan masalah. Karena, ingatan manusia terbatas, maka sebaiknya ide-ide tersebut ditulis, lalu didiskusikan,” ujar perempuan yang saat ini bekerja di bidang interprofesional education itu.

Setelah menemukan solusi permasalahan, berikutnya adalah mengevaluasi ide.

Hana mengungkapkan, mengevaluasi ide bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti melakukan brainstorming (simulasi ide), reverse brainstorming (membalik proses brainstorming tradisional untuk melihat faktor-faktor penyebab masalah atau penyebab masalah tidak bisa diselesaikan).

Baca juga: Almarhum Djoko Dwiyanto di Mata Ketua KAGAMA Kaltim: Sosok Kakak yang Serius tapi Selengean