Alasan Mengapa PSBB Tidak Akan Hentikan Roda Perekonomian

435

Baca juga: Komoditas Teh Indonesia Bisa Dikembangkan untuk Mendukung Transformasi Ekonomi Desa

“Tapi sekarang saya kira semua sudah mulai tahu apa yang dapat dilakukan,” jelas sosok berusia 50 tahun tersebut.

Dosen Departemen Ilmu Ekonomi UGM itu menambahkan, UMKM justru akan bisa bertahan dalam masa pandemi.

Pasalnya, lanjut Rimawan, mereka sudah terbiasa menjalankan usaha secara dinamis di tengah kondisi pasar yang tidak menentu.

Bahkan, banyak usaha-usaha baru yang justru muncul di tengah pandemi.

Contohnya, layanan pembelian makanan secara daring dan jasa penyelenggara acara pernikahan virtual.

Baca juga: Wadubes Azis Nurwahyudi Ungkap Arti Lapangan Merah di Kota Moskow

Dua usaha itu menurut Rimawan merupakan hasil dari proses pembelajaran dan adaptasi terhadap kondisi baru.

“Layanan virtual wedding, misalnya, itu ada delapan sektor ekonomi yang digerakkan, jadi roda perekonomian itu tetap berjalan,” kata Rimawan.

“UMKM yang menyumbang sekitar 60 persen perekonomian nasional. Hal itu menjadi keunggulan tersendiri yang dimiliki Indonesia.”

“Dibanding negara-negara maju yang lebih banyak mengandalkan industri-industri besar,” papar inisiator gerakan Sonjo Jogja ini.

Pentingnya UMKM dalam perekonomian Indonesia membuat Rimawan menyarankan kepada Pemerintah agar memberikan dorongan lebih.

Baca juga: Pengurus KAGAMA Jateng Raih Penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia