Hasilnya Lebih Bersih dan Higienis, Begini Cara Bercocok Tanam Hidroponik

1000

Baca juga: Ketiadaan Sosok Pemimpin yang Tepat Membuat Perusahaan Jalan di Tempat

“Lalu yang jelas, lebih bersih karena teraliri air setiap hari, biasanya hasil panen kalau dimakan lebih renyah dan sehat,” tutur pria asal Sukoharjo, Jawa Tengah ini.

Menurut Indra, hampir semua jenis tanaman bisa dibudidayakan dengan hidroponik, mulai dari sayuran, herbal, buah, hingga tanaman hias.

Pemilihan tanaman untuk hidroponik biasanya mempertimbangkan nilai kebutuhan dan ekonomis.

Sistem hidroponik yang berkembang saat ini, kata Indra, ada enam jenis, yaitu wick system, NFT system, floating raft, drip system, EB dan flow system, serta aeroponics.

Wick system atau sistem sumbu yang menggunakan kain flanel untuk serapan air bernutrisi dan ditata menuju ke perakaran tanaman.

Baca juga: Alumnus FEB UGM Terpilih Jadi Ketua ISEI Jakarta Raya

“Ini merupakan sistem hidroponik yang paling sederhana. Biasanya memanfaatkan bahan-bahan tak terpakai, seperti botol air mineral, styrofoam, dan sejenisnya,” ujar alumnus jurusan Teknik Geodesi UGM angkatan 2001 ini.

Kemudian ada NFT system. Dengan cara ini tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi, sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi, dan oksigen. Indra mengatakan, sistem ini cocok diterapkan di wilayah dataran rendah.

Selanjutnya, floating raft system, yang dilakukan dengan membuat bak berbentuk kotak berisi air bernutrisi yang sudah disesuaikan.

Lalu menggunakan styrofoam tebal yang sudah dilubangi sebagai media tanam.

Indra menyarankan agar petani juga menggunakan airator, yang berfungsi untuk memberikan oksigen ke perakarannya.

Baca juga: Hal yang Membuat Kabupaten Puncak Masih Steril Covid-19