Kahyangan Api, Tempat Raja Kedua Majapahit Menemukan Lima Potensi Kemakmuran

1499

Baca juga: Alumnus FEB UGM Terpilih Jadi Ketua ISEI Jakarta Raya

“Tiap malam Selasa Kliwon banyak orang bersemedi di Kahyangan Api. Ilmu iku kelakone kanthi laku.”

“Sekitar 50 meter ke sebelah utara terdapat sumur belerang. Punya daya pangaribawa menyembuhkan penyakit kulit. Bahkan dapat membuat awet nom (muda).”

“Pepohonan di sekitar Kahyangan Api diberi sesaji. Dupa, kemenyan, jajan pasar, pala gumandul tersedia tiap saat. Kukuse dupa kumelun, ngeningken tyas sang apekik. Segala panuwunan (permintaan) terkabul.

Dhedhep tidhep perbawaning ratri. Sasadara wis manajer kawuryan,” pungkas dosen Fakultas Bahasa dan Seni UNY tersebut. (Ts/-Th)

Dosen UNY alumnus UGM, Dr. Purwadi, M.Hum, baru-baru ini menelusuri situs bersejarah yang berkaitan erat dengan Kerajaan majapahit, Kahyangan Api. Foto: Ist

Dosen UNY alumnus UGM, Dr. Purwadi, M.Hum, baru-baru ini menelusuri situs bersejarah yang berkaitan erat dengan Kerajaan majapahit, Kahyangan Api. Foto: Ist

Baca juga: Hal yang Membuat Kabupaten Puncak Masih Steril Covid-19