Bisa Timbulkan Penyakit, Begini Cara Menangani Limbah Budidaya Ikan

1467

Baca juga: G2R Tetrapreneur dan GTRA Bantu Masyarakat Wujudkan Kesejahteraan Lewat Pemanfaatan Aset dan Akses Tanah

“Limbah yang beracun tidak dibuang, tetapi diberi treatment terlebih dahulu. setelah terbukti bagus bagi ikan, maka kemudian bisa dimanfaatkan kembali.”

Treatment yang paling umum adalah disaring melalui filter mekanis, kemudian diendapkan dan dilakukan biofiltrasi, lalu diairasi, serta diberikan disinfeksi bagi limbah yang diduga mengandung penyakit. Jika airnya sudah bagus, maka siap diputar dan bisa dimanfaatkan kembali,” jelasnya.

Menurut Susilo, upaya perombakan limbah cukup berperan penting. Dalam hal ini perombakan limbah yang berupa amonium dan amoniak dari sisa pakan, feses, dan hasil ekskresi menjadi nitrit dan nitrat. Sistem ini bisa diterapkan pada kolam atau tambak.

Limbah budidaya ikan juga bisa dimanfaatkan. Seperti unsur N yang beracun bisa dimanfaatkan oleh bakteri menjadi flok (budidaya sistem bioflok).

“Bagaimana amonium dan amoniak bisa bersih dari racun dimanfaatkan oleh bakteri, kemudian membentuk gumpalan. Untuk mendorong pertumbuhan bioflok, airnya sengaja tidak dibuang, tetapi diolah dengan airasi yang kuat dan mixing, tidak boleh ada endapan.”

Baca juga: Banyak Diminati, Begini Tantangan Menjalankan Bisnis Jasa Maternity dan New Born Baby Photography

“Dan yang tak kalah penting adalah bagaimana kita bisa meningkatkan rasio karbon dan nitrogen di dalam media atau lewat pakan, misalnya dengan menurunkan kandungan protein di dalam pakan.”

“Dengan cara ini, harapannya bisa mendukung perkembangan bakteri heterotropik yang memicu pertumbuhan flok. Perlu diketahui flok memiliki kadar protein tinggi yang baik mencapai 40 persen,”terangnya.

Selain itu, limbah bisa dimanfaatkan oleh tanaman melalui budidaya terintegrasi dan terpadu dengan akuaponik (memanfaatkan limbah sebagai nutrisi bagi tanaman).

“Ada lagi cara lain dengan memadukan tanaman atau organisme akuatik yang memiliki tropic level berbeda.”

“Misalnya, amonium dan nitrat bisa diserap rumput laut sebagai nutrisi, partikel organik ikan yang diserap oleh kerang jika kita pelihara keramba jaring apung di laut atau tambak,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Upaya Andi Afdal Membangun Ekosistem Digital BPJS Kesehatan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru