Ilmu Biologi Menunjang Karier Sumirat dalam Pemberantasan Narkoba

1877

Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Melakukan Penyuluhan kepada Petani

Kali ini Sumirat bertugas menangani persoalan pencemaran lingkungan hidup. Selesai di departemen tersebut, pria asal Padang, Sumatera Barat itu melanjutkan kariernya di BNN Sulawesi Barat.

“Di sanalah kami mencoba berperan. Saya rasa alumnus Fakultas Biologi punya kesempatan besar untuk memperluas pengalaman, wawasan, dan pengetahuannya di departemen ini.”

“Perlu diketahui pula, saat ini ada 892 jenis narkotika baru yang salah satunya berbasis tanaman, ini tentu jadi PR biologist untuk mengidentifikasi, menguji, dan menelitinya lebih lanjut,” jelasnya.

Lulusan Fakultas Biologi juga bisa berperan melalui posisi sebagai penyuluh narkoba.

Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, kata Sumirat, penyuluh narkoba diharapkan bisa menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan narkotika secara biologis dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti kepada audiens.

Baca juga: Pengalaman Berharga Febby Jadi Dokter Relawan Covid-19: Meningkatkan Rasa Kemanusiaan

Sumirat pun berharap, jika para alumnus Biologi bisa berkembang, maka mereka diarahkan untuk bisa mendukung pengembangan laboratorium narkoba dan laboraturium forensik DNA bagi penanganan masalah narkoba.

“Strategi pemberantasan narkoba lainnya yang bisa dikembangkan yaitu pemusnahan ladang ganja dengan menggunakan hamanya.”

“Seperti yang diketahui, di Aceh terapat ratusan hektar ladang ganja. Kita butuh diskusi dan riset mendalam untuk hal tersebut.”

“Ilmu biologi diperlukan pula dalam kegiatan pemetaan lahan ganja dengan remote sensing, sehingga memudahkan kegiatan pemusnahan,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Kata Healthpreneur Alumnus UGM: Ada Tiga Karakter yang Diperlukan untuk Membangun Startup