Langkah PT Pembangkitan Jawa-Bali untuk Bisa Bertahan di Era Disruptif

543

Baca juga: Sukses Berbisnis Penggilingan Padi, Dofier Bersyukur Pernah Kuliah di Kampus Kerakyatan

Sebagai contoh, menurut Aji, PT PJB saat ini telah mendukung green booster PLN.

Yakni mencampurkan batu bara dengan bahan biomassa seperti ampas kelapa, sehingga co-firing yang dihasilkan setengah renewable.

Kata Aji, PT PJB bertekad tumbuh besar dan berkembang bersama PLN. Namun, menjadi pelopor dan trendsetter di PLN Group.

Hal ini, lanjutnya, terbukti dengan kinerja dan revenue PT PJB selalu terbaik dari seluruh anak perusahaan PLN.

Misalnya pada 2019, PT PJB meraih skor GCG (Good Corporate Governance) 94,45 dengan pendapatan Rp39,76 triliun.

Baca juga: Perjalanan Yoyok Membangun Waroeng SS, Dari Warung Tenda sampai Buka Cabang di Luar Negeri

“Ke depan, kami akan bergeser dari bisnis heavy asset ke light asset. Harapannya pada 2024 nanti kami bisa memperoleh pendapatan lebih dari 25 persen dari light asset,” ujar Aji.

PJB juga bersiap untuk menghadapi transformasi digital dengan membangun budaya baru. Utamanya setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Di antaranya adalah PJB e-learning, PJB Mobile Presensi, dan PJB I Diagnostic.

“Dengan PJB I Diagnostic, kami bisa mendeteksi teman-teman yang tidak pakai masker di setiap ruangan,” kata Aji, yang lahir pada 1 Mei 1967.

Bagi Aji, PT PJB layaknya seorang individu yang punya visi, potensi, mampu mengembangkan kemampuan, punya perencanaan, dan merayakan di setiap pencapaiannya.

Mencuplik pernyataan pencipta vitamin Dr. Forrest C. Schalke, Aji yakin, jalan terbaik untuk memprediksi masa depan adalah menciptakannya. (Ts/-Th)

Baca juga: YouTuber Warga KAGAMA Balikpapan Raih Rezeki Tak Terduga Berkat Video Micin