Klaten Lahir Berkat Buah Pikiran Pengusaha Garam dari Madura Bernama Sukaptinah

2553

Baca juga: Hadapi Pandemi, Antropolog UGM Ajak Masyarakat Belajar Ketangguhan Sosial-Ekonomi Para Petani di Desa Petung

“Usaha ekspor impor garam ini sudah barang tentu mendatangkan untung berlipat ganda,” terang dosen Fakultas Bahasa dan Seni UNY tersebut.

Dengan kepemilikan usaha tersebut, bisa dibilang Ratu Kencono Wungu memiliki harta yang berlimpah ruah.

Karena itu, kata Purwadi, Selama menjadi permaisuri raja, sang ratu tidak mau menggunakan fasilitas negara untuk urusan pribadi.

Tari Bedaya Ludira Madu akhirnya dipersembahkan Kraton Kasunanan Surakarta, untuk menghormati Kencono Wungu sebagai penggagas Kabupaten Klaten.

“Tari ini artinya putri bangsawan Madura yang memberi darma bakti kepada nusa dan bangsa,” kata Purwadi.

“Oleh karena itu sudah sewajarnya bila masyarakat Klaten menghormati perjuangan dan jasa besar beliau,” pungkas budayawan kelahiran 1971. (Ts/-Th)

Baca juga: Cara Opik Mahendra Menggerakkan Masyarakat di Masa Pandemi Lewat Media Konvensional