Hadapi Tantangan Besar, Perusahaan Asuransi Jiwa Harus Lakukan Ini di Masa Pandemi

440

Baca juga: Preman Bisa Jadi Key Person Penegakan Protokol Kesehatan di Pasar

Tantangan berikutnya, kata Mahelan, ada pada kualitas SDM dalam memberikan informasi yang benar dan detail tentang asuransi.

Pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Compliance Bank BTN ini menjelaskan, para pekerja di perusahaan asuransi belum bisa menerangkan manfaat dan risiko asuransi dengan maksimal.

“Selama pandemi, ada beberapa isu yang perlu diperbaiki perusahaan jasa asuransi. Mulai dari peningkatan klaim yang cukup tinggi, penurunan penjualan di wilayah tertentu terdampak, teknologi dan operasional yang perlu ditingkatkan.”

“Ada jua pola kerja work from home, regulasi accounting dan keuangan, hingga melakukan evaluasi penerapan portofolio manajemen,” jelasnya.

Menurut Mahelan, dibutuhkan agile leadership agar perusahaan jasa asuransi mampu melakukan transformasi.

Baca juga: Berkat Jalur Penerbangan, Bupati Willem Wandik Akui Harga Barang di Puncak Bisa Turun

Seorang pemimpin yang tangkas harus mampu menjadi role model, bisa menciptakan good corporate citizen, dan berkomunikasi dengan cara yang tepat.

Di samping itu, jika ingin perusahaan bisa sustain ke depannya, maka pemimpin harus selalu visioner dan mau membangun kolaborasi.

Untuk itu, kata Mahelan, suatu perusahaan harus membentuk ekosistem baru dengan perusahaan-perusahaan lain.

Sehingga value chain yang dibentuk bisa memunculkan suatu bisnis yang kompetitif, yang kemudian bisa meningkatkan kinerja perusahaan.

Baca juga: Falsafah Hidup Mengalir adalah Kunci Dedy Permadi Jadi Staf Khusus Kementerian Kominfo

“Dalam membuat strategi bisnis, kita harus memperhatikan sisi kulturalnya, memungkinkan untuk direalisasikan atau tidak.”

“Dari perencanaan bisnis yang kita susun, kita harus isa menilai performance tersebut sampai dengan level individual.”

“Tidak lupa pula berusaha menyelaraskan dan menyederhanakan struktur organisasi, menyelaraskan keinginan para nasabah, serta meningkatkan pemahanan SDM tentang teknologi dan aplikasi,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Pakar Silvikultur UGM: Pinus Merkusii Bernilai Ekonomi Tinggi